Jakarta - Alkisah sebuah kerajaan begitu bahagia mendengar tangis dari seorang bayi kecil yang cantik jelita.
Bayi kecil itu sudah sangat dinanti Ratu dan Raja. Namun ternyata, tidak semua orang dalam kerajaan bahagia menyambut kedatangan bayi kecil itu. Masa depan sang bayi kecil pun terancam. Suasana kerajaan yang tadinya penuh dengan rona bahagia akhirnya berubah menjadi kelam mencekam.
Budhe Tami, yang notabene adalah tante dari sang bayi kecil menyimpan kedengkian mendalam.
Budhe memiliki niat jahat untuk menyingkirkan bayi kecil dengan bantuan para setan dan serigala, yang bernaung di dunia hitam. Budhe ingin tahta kerajaan hanya jatuh pada putri semata wayangnya, Mawar.
Tetapi apakah dunia hitam akan menguasai kerajaan yang penuh kedamaian itu? Apakah bayi kecil yang seharusnya menjadi pewaris tahta harus terus mendiami hutan belantara nan hijau?
Atau akankah kejahatan dan kedengkian itu bisa dkalahkan dengan kebaikan dan sikap lemah lembut dari seorang gadis bernama Timun Mas?
Itulah sekelumit kisah yang tersaji salam drama musikal Timun Mas.
Drama yang mengisahkan tentang perjalanan seorang gadis baik hati bernama Timun Mas ini bisa dinikmati masyarakat mulai hari ini, Sabtu (29/6), dan Minggu (30/6) pukul 14.30 WIB dan 18.30 WIB di Istora Senayan, Jakarta.
Drama musikal tentang legenda Timun Mas menceritakan tentang kebaikan yang pada akhirnya bisa mengalahkan kedengkian dan kejahatan dalam dunia.
Drama musikal Timun Mas memiliki 10 adegan yang penuh dengan sajian tari-tarian dengan aransemen musik yang menyenangkan, serta nyanyian merdu dari setiap pemainnya.
Dalam drama musikal juga diperlihatkan keindahan kostum dari setiap pemain. Mulai dari kostum kebaya Bunda Ratu yang sangat glamor, hingga kostum unik para penari yang berperan sebagai burung hantu, jerami, serigala, dan pepohonan.
Bukan hanya kostum, permainan multimedia dalam layar panggung juga sangat mengesankan. Walaupun tata artistik panggung sangat terbatas karena tidak ada pergantian set di setiap babak, penonton tidak akan dibuat bosan. Sebab, permainan multimedia mampu menghidupkan suasana.
Semisal, ketika serigala jahat bernama Wolfie yang diperankan oleh Indra Birowo berjalan di kegelapan malam dengan hujan deras dan yang menggelegar.
Serigala membawa pergi sang bayi jelita untuk dibuang ke sungai. Suara hujan yang deras, dan petir yang sambut menyambut membuat penonton seolah-olah ikut kehujanan bersama Wolfie.
Multimedia dalam Timun Mas juga berhasil membawa keindahan hutan hijau belantara ke tengah-tengah penonton. Dijamin, anak-anak yang menonton bisa terpikat melihat permainan multimedia yang sangat nyata hadir di atas panggung.
"Kami memang ingin membangun imajinasi anak-anak yang menonton Timun Mas. Harapan saya, lewat drama musikal Timun Mas ini anak-anak dan para orang tua bisa kembali mencintai legenda rakyat yang merupakan kebanggaan Indonesia," ujar Rama Soeprapto sang sutradara kepada SP usai menonton preview drama musikal untuk media, Jumat (28/6), di Istora Senayan Jakarta.
Dalam drama musikal yang berlangsung sekitar 90 menit ini juga diselipkan beberapa pesan mendidik untuk anak-anak.
Para pemain sengaja mengingatkan anak-anak untuk rajin belajar dan mau berbuat baik untuk sesama dan lingkungan.
Tidak hanya pesan mendidik, drama musikal Timun Mas lewat penampilan empat nyonya (ibu angkat Timun Mas yang memiliki keahlian menyembuhkan orang) juga menyampaikan pesan agar anak-anak tak lupa pada permainan tradisional.
Karena lewat permainan tradisional itulah mental anak-anak untuk saling mengasihi terbentuk.
Anda sedang membaca artikel tentang
Drama Musikal Timun Mas, Legenda Tradisional Lewat Multimedia Modern
Dengan url
http://bloggersporting.blogspot.com/2013/06/drama-musikal-timun-mas-legenda_29.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Drama Musikal Timun Mas, Legenda Tradisional Lewat Multimedia Modern
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Drama Musikal Timun Mas, Legenda Tradisional Lewat Multimedia Modern
sebagai sumbernya
0 comments:
Post a Comment