Jakarta - Sepertinya film bertemakan dunia vampir, iblis, manusia serigala, dan sejenisnya masih menjadi hal yang disukai untuk untuk diangkat di dunia perfilman Hollywood. Setidaknya hal itu yang terlihat bagi para produser dan sutradara "The Mortal Instruments: City of Bones".
Film "The Mortal Instruments: City of Bones" diangkat dari buku trilogi karya Cassandra Clare yang meraih "Best Selling Book" dari New York Times. Kisah berawal ketika seorang remaja perempuan yang tinggal di New York, Clary Fray (Lily Collins), mendapati dirinya melihat sesuatu yang kasat mata bagi orang lain. Bahkan, sahabat masa kecilnya, Simon Lewis (Robert Sheehan), tidak dapat melihat apa yang Clary lihat.
Adalah Jace Wayland (Jamie Campbell Bower), seorang Shadowhunter atau pembasmi iblis, sosok yang dilihat Clary di klub malam saat ia membunuh sekelompok pengunjung. Clary berteriak, tetapi tidak ada yang melihat apa yang ia saksikan di hadapannya.
Hari berikutnya Clary kembali melihat Jace dan berusaha mencari tahu siapa ia sebenarnya. Ternyata Jace adalah makhluk setengah malaikat dan setengah manusia, sekaligus bagian dari perkumpulan Shadowhunter atau pembasmi iblis di dunianya.
Sementara itu, Jocelyn Fray (Lena Headey), ibunda Clary, diserang oleh dua iblis berwujud manusia yang diutus seseorang bernama Valentine. Clary datang untuk menolong, namun menyadari dirinya telat setelah mendapati apartemen tempat tinggalnya berantakan dan ibunya menghilang. Atas bantuan tetangga Clary, Dorothea, mereka akhirnya tahu bahwa tujuan Valentine adalah mengambil cawan suci yang disembunyikan oleh ibunda Clary.
Bersama Jace dan Simon, Clary memulai pencarian ibunya dan cawan suci tersebut. Mereka pergi ke The Institute, tempat para Shadowhunter berkumpul sekaligus tempat tinggal Jace. Di sana mereka bertemu kakak beradik Alec dan Isabelle Lightwood, dan pemimpin The Institute, Hodge Starkweather (Jared Harris) yang memberi informasi kepada Clary tentang segala hal di dunia shadowhunter.
Melalui suatu proses yang dilakukan di tempat bernama "City of Bones", ingatan Clary dibuka, namun terhalang karena ada sesuatu yang mengeblok beberapa ingatan masa kecilnya.
Pencarian ini menuntun mereka kepada seseorang bernama Magnus Bane (Godfrey Gao), penyihir yang mengeblok ingatan Clary atas permintaan ibu Clary. Di sini baru terungkap, bahwa Clary adalah seorang shadowhunter demikian pula ibunya.
Petualangan berlanjut dengan kemunculan berbagai makhluk dari dunia Shadowhunter seperti vampir dan manusia serigala. Tujuan mereka hanya dua, yaitu menyelamatkan ibunda Carly dan mencari cawan suci yang belakangan diketahui akan digunakan Valentine untuk menguasai dunia.
Harus diakui, penggunaan efek visual pada film ini mengagumkan. Namun, ide cerita yang klasik dengan bumbu cinta segitiga ala remaja dan pengkhianatan beberapa tokoh membuat film ini sekadar menghibur tanpa meninggalkan kesan mendalam. Bagi Anda penggemar film petualangan fantasi remaja, film ini bisa masuk ke daftar tontonan pilihan di akhir minggu.
Anda sedang membaca artikel tentang
The Mortal Instruments: City Of Bones, Film Fantasi Petualangan Remaja Berbalut Drama
Dengan url
http://bloggersporting.blogspot.com/2013/08/the-mortal-instruments-city-of-bones_24.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
The Mortal Instruments: City Of Bones, Film Fantasi Petualangan Remaja Berbalut Drama
namun jangan lupa untuk meletakkan link
The Mortal Instruments: City Of Bones, Film Fantasi Petualangan Remaja Berbalut Drama
sebagai sumbernya
0 comments:
Post a Comment