Sutradara Ang Lee, mungkin tidaklah populer dalam bursa kandidat pemenang penghargaan ajang Piala Oscar tahun ini. Ia masih kalah populer dengan nama Ben Affleck dan Steven Spielberg yang dipuji banyak kritikus film dan banyak difavoritkan sebagai sutradara terbaik. Namun kenyataan berkata lain di The 85th Annual Academy Awards.
Pria asal Taiwan itu berhasil pulang membawa piala Sutradara Terbaik Oscar 2013 lewat film terbarunya Life of Pi. Dalam ajang yang dihelat di Dolby Theatre, Minggu (24/02) ini, Lee mencuri satu dari lima kategori utama. Berkat tangan dinginnya, saatnya Asia bicara dalam jagat sinema internasional.
Kemenangan sutradara berusia 58 tahun ini menambah perbendaharaan piala Oscar untuk Sutradara Terbaik yang dimilikinya. Sebelumnya, Ang Lee telah menang meraih Oscar lewat film Brokeback Mountain, sebuah film mengenai kehidupan cowboy penyuka sesama jenis. Prestasi itu berulang tujuh tahun kemudian. Dua kali itu pula ia menang di ajang penyutradaraan namun tak dimenangkan filmnya.
Kemampuan Lee dibuktikan pula lewat posisinya sebagai salah satu dari tujuh sutradara yang pernah mendapat penghargaan dari empat lembaga pemberi penghargaan film untuk Brokeback Mountain. Ketika itu ia menerima penghargaan untuk penyutradaraan dari Golden Globe, Director’s Guild, BAFTA, dan Oscars.
Piala yang diterima Ang Lee menjadi pelengkap kemenangan besar Life of Pi yang total memperoleh 4 piala Oscar pada malam penganugerahan tersebut. Kategori yang dimenangankan antara lain Musik Terbaik, Sinematografi Terbaik, Tata Rias Terbaik dan Efek Visual Terbaik.
”Ini adalah keajaiban bagi saya menjadi sutradara terbaik sekaligus dapat menyelesaikan film ini. Saya membawa kecemasan untuk waktu yang sangat lama. Pembuatan film selama empat tahun ini seperti sebuah buku filsafat dan film yang mahal, kombinasi yang menakutkan. Ini adalah saat yang manis untuk saya,” ucapnya di belakang panggung di Dolby Theatre, Hollywood, California, Amerika Serikat, Minggu (24/2) waktu setempat.
Life of Pi sendiri meraih penjualan terbesar diantara sembilan nominasi film terbaik lainnya. Film itu menghasilkan lebih dari 570 juta dolar AS dari penjualan tiket, diantaranya banyak dari luar Amerika Serikat.
Film Tersulit
Walaupun ia menjadi sutradara berkelas yang kerap jadi langganan Oscar, ternyata Lee dapat juga menemui kendala saat harus menggarap sebuah film. Ia mengaku sangat kesulitan mengadaptasi novel fantasi petualangan Life of Pi karya Yann Martel tersebut kedalam film, yang berkisah tentang seorang bocah India yang selamat setelah kapalnya tenggelam. Dia pun terdampar di tengah lautan di atas perahu kecil bersama dengan seekor harimau Bengal.
”Secara sinematis, ini adalah film tersulit yang pernah kugarap. Rasanya seperti memandang mata Richard Parker seekor harimau Bengal yang ada dalam film. Sangat menakutkan. Bagaimana caranya menampilkan adegan di atas air dalam film? Dan yang terpenting, bagaimana caranya menggunakan dana besar untuk sesuatu yang filosofis?" ungkap dia.
Kisah ini banyak mengambil setting di tengah samudra. Tokoh-tokohnya pun terbilang unik, seperti orangutan, zebra, hyena dan seekor harimau. Baginya hal itu adalah fabel tentang keyakinan. Buku ini banyak dinikmati oleh pembaca namun tidak dengan mudahnya dinikmati sutradara karena mendapat banyak kesulitan teknis, terutama air yang memang sumber masalah,” jelas lelaki kelahiran Chaochou, Pingtung, Taiwan itu.
Life of Pi sendiri salah satu film Lee yang menggambarkan pertemuan budaya Barat dan Asia. Tokoh-tokoh dalam karya Lee itu adalah anak-anak dunia yang bisa membawa diri pada kultur yang beragam di India, budaya Timur dan Barat bertemu. Diakui, ia sendiri mengalami tekanan sosial, namun hal itu bisa diatasinya.
Oleh karena itu, sutaradara memulai karier sutradaranya dengan mengarahkan sejumlah film berbahasa China itu tidak lupa berterima kasih pada negara asalnya. Meskipun ia banyak menonton film-film Amerika namun ia memberikan kesaksian bahwa 90 persen lokasi syuting Life of Pi dilakukan di Taiwan.
"Mereka memberi kami banyak bantuan fisik dan bantuan keuangan. Saya senang Taiwan berkontribusi dalam film ini dan saya merasa Life of Pi adalah film milik dunia," tegasnya yang berbagi penghargaan dengan 3.000 orang yang bekerja keras untuk film tersebut.
Meski begitu, ia juga mengakui, film Sense and Sensibility (1995) yang diangkat dari novel berjudul sama, karya sastrawan Inggris Jane Austen, merupakan film Hollywood pertamanya. Ia pun mengalami hambatan budaya. Namun lagi-lagi hal itu dapat diatasinya.
Biodata
Nama : Ang Lee
Tempat, tgl Lahir : Pingtung, Taiwan, 23 Oktober 1954
Pekerjaan : sutradara
Penghargaan :
-Sutradara Terbaik dari Golden Globe, Director’s Guild, BAFTA, dan Oscar (Life of Pi)
- Piala Oscar untuk kategori Musik Terbaik, Sinematografi Terbaik, Tata Rias Terbaik dan Efek Visual Terbaik.
- Piala Oscar kategori Film Berbahasa Asing Terbaik (Crouching Tiger, Hidden Dragon) tahun 2000.
- Penjualan terbanyak sepanjang sejarah di Amerika (Crouching Tiger, Hidden Dragon)
Anda sedang membaca artikel tentang
Ang Lee, Pembuktian Sutradara Bertangan Dingin
Dengan url
http://bloggersporting.blogspot.com/2013/02/ang-lee-pembuktian-sutradara-bertangan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ang Lee, Pembuktian Sutradara Bertangan Dingin
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ang Lee, Pembuktian Sutradara Bertangan Dingin
sebagai sumbernya
0 comments:
Post a Comment