JAKARTA, KOMPAS.com - Mencari pekerjaan impian harus siap berkompetisi. Namun, jika pekerjaan idaman tak kunjung datang, kenapa tak mencoba berwirausaha? Pendiri dan pemilik Mustika Ratu Moeryati Soedibyo mengatakan, awalnya ia tak berpikir untuk berwirausaha dan berbisnis di bidang ramuan tradisional untuk kecantikan.
"Saya oleh orangtua tidak pernah diajari berbisnis. Saya hanya diajari jadi wanita yang baik dan menjadi istri yang baik. Apalagi, saya yang bersuami pejabat, maka tidak boleh berbisnis," kata Moeryati, dalam Kompas Karier Fair di Balai Kartini Jakarta, Sabtu (27/4/2013).
Namun, seketika ia berubah pikiran. Saat itu, suaminya memasuki masa pensiun dan masih harus menghidupi lima anak. Beruntung, sejak kecil Moeryati suka dengan ramuan tradisional. Dengan didikan sebagai anak puteri keraton, maka Moeryati selalu dicekoki dengan ramuan tradisional baik berupa jamu hingga kosmetika.
"Dulu juga pernah membuat jamu beras kencur, teman-teman suka dan banyak yang ketagihan dengan jamu bikinan saya," katanya.
Kemudian, Moeryati menghubungi teman-temannya di Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Organisasi yang mayoritas berisi pengusaha-pengusaha kelas satu tersebut lantas mendorong Moeryati untuk berbisnis sendiri.
"Sempat juga saya kebingungan soal modal. Apalagi suami masih belum mengizinkan untuk berbisnis. Tapi saya nekat," kata Moeryati.
Atas dukungan teman-temannya, Moeryati tetap bertekad untuk membangun usaha sendiri. Ia pun melakukan riset terkait bisnis kosmetik dan ramuan tradisional. Hingga akhirnya dia menemukan konsep bisnis yaitu membawa ramuan tradisional menjadi bisnis yang lebih modern.
"Bisnis saya harus beda. Saya harus tetap bisnis ramuan tradisional namun dikemas secara modern. Intinya kearifan lokal tetap dijaga," kisahnya.
Hal ini sesuai dengan dunia pengobatan global yang semuanya saat ini berkiblat ke pengobatan herbal dan kembali ke alam (back to nature). Lebih lanjut, Moeryati mengisahkan, tantangan juga dihadapinya. Jatuh bangun, telah dialaminya. Dalam menjalankan bisnisnya, Moeryati menggandeng ibu-ibu di suatu wilayah untuk berbisnis salon. Ia sendiri yang memberikan pelatihan perawatan kecantikan wanita secara gratis. Namun, salon-salon itu harus memakai produk-produknya.
"Lama-lama produk saya semakin laris dan dikenal oleh semua orang. Diwawancara media dan akhirnya bisa seperti sekarang ini," kata Moeryati.
Moeryati menjelaskan, setiap orang memiliki potensi yang unik dan memiliki impian yang menjadi tujuannya. "Namun, hanya orang-orang yang mau melakukan dan mencoba, yang akan berhasil. Meski harus melalui berbagai rintangan," paparnya.
Moeryati berpesan agar para pencari kerja jangan hanya berpikir atau berhenti pada ide. Namun, harus berani mewujudkan impiannya. "Do it itu ya duit. Makanya segera kerjakan, sehingga duit akan datang," kata Moeryati.
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary
Anda sedang membaca artikel tentang
Moeryati Soedibyo: "Do It" Itu Duit!
Dengan url
http://bloggersporting.blogspot.com/2013/04/moeryati-soedibyo-it-itu-duit.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Moeryati Soedibyo: "Do It" Itu Duit!
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Moeryati Soedibyo: "Do It" Itu Duit!
sebagai sumbernya
0 comments:
Post a Comment