“Freedom of Jazzpression” merepresentasikan revolusi dari musik Jazz seiring dengan perkembangan zaman.
Tahun ini gelaran Jazz Goes To Campus sudah memasuki tahun penyelenggaraan yang ke-35. Selama itu pula, perkembangan dunia jazz selalu menjadi perhatian dalam penyelenggaraan.
Jazz Goes To Campus merupakan festival jazz tertua di Indonesia dan diselenggarakan para mahasiswa yang mencintai musik jazz dan ingin membagi semangat musik yang nereka miliki.
Semangat tersebut akan dimunculkan dalam pagelaran yang akan dilangsungkan, 25 November mendatang.
Pada tahunnya yang ke 35 ini, value utama yang ingin diturunkan oleh The 35th Jazz Goes to Campus committee adalah passion. Passion yang dimaksudkan adalah perwujudan dari kecintaan panitia serta sense of belonging terhadap acara ini.
Idealisme merupakan core value The 35th Jazz Goes to Campus yang kedua. Sebagai sebuah acara mahasiswa, Jazz Goes to Campus merupakan acara yang kental akan idealisme mahasiwa sehingga tidak menonjolkan komersialitas layaknya acara-acara musik pada umumnya. Idealisme ini dapat tergambar melalui integritas mahasiswa dalam menjalankan acara ini, khususnya dalam mempertahankan musik Jazz.
Core values yang ketiga merupakan salah satu pilar utama Jazz Goes to Campus tahun ini, yaitu peningkatan kualitas. Sebagai sebuah event yang sudah berjalan selama 35 tahun, sustainability adalah salah satu hal utama mengingat persaingan acara yang sejenis dengan Jazz Goes to Campus semakin kompetitif. Realisasi rangkaian acara dari mulai opening and press conference sampai dengan festival akan tetap menjadi perhatian utama penyelenggaraan tahun ini dengan going concern terhadap seluruh stakeholder, baik sponsor, media partner, artis, vendor, termasuk BPH dan staf untuk melanjutkan serta melakukan peningkatan pada rangkaian acara Jazz Goes to Campus selanjutnya.
Freedom of Jazzpression
Tema tersebut menggambarkan kebebasan musik Jazz dalam berekspresi. Hal tersebut ditunjukkan dengan tampilan beberapa sub-genre dalam aksi para penampul.
Selain itu, “Freedom of Jazzpression” juga merepresentasikan revolusi dari musik Jazz seiring dengan perkembangan zaman. Para mahasiswa penyelenggara JGTC, dengan idealismenya, ingin menunjukan musik Jazz yang telah berasimilasi dengan musik modern sehingga tercipta sub-genre Jazz baru yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.
"Kami ingin menciptakan konsep Jazz Goes To Campus dengan sepenuh hati dan pikiran yang dapat membawa kontribusi positif bagi dunia musik Indonesia," tulis rilis dari panitia yang diterima Beritasatu.com.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, The 35th Jazz Goes To Campus juga memiliki beberapa rangkaian acara yang akan mengawali hari-H festival. Rangkaian acara The 35th Jazz Goes To Campus akan dimulai dengan JGTC Opening & Press Conference yang dilaksanakan 17 Oktober lalu di Kampus FEUI Depok dengan tujuan mengentalkan nuansa "kampus & mahasiswa" sesuai dengan nama acara kami Jazz Goes To Campus.
Acara tersebut merupakan pembukaan secara simbolik untuk menandakan bahwa rangkaian acara dari The 35th Jazz Goes To Campus telah dimulai. Setelah itu, rangkaian acara yang mengiringi adalah JGTC Gathering & Charity Night yang mengundang alumni-alumni JGTC sebelumnya serta beberapa undangan dari ILUNI FEUI untuk penggalangan dana JGTC Scholarship pada tanggal 10 November 2012, keduanya merupakan rangkaian acara yang tergabung dalam JGTC Expression.
Masih merupakan bagian dari JGTC Expression, pada tahun ini diadakan kembali JGTC Children Workshop pada tanggal 6 November lalu bertempat di SSR studio yang digagas dengan tujuan menularkan serta mengenalkan lebih dalam musik Jazz kepada anak-anak khususnya mereka yang memang belajar bermain alat musik, dengan harapan dapat melahirkan musisi- musisi jazz masa depan dan meningkatkan awareness terhadap musik jazz sejak usia dini.
JGTC pun menjalin kerjasama dengan berbagai sekolah musik di wilayah DKI Jakarta untuk menjaring peserta dari workshop tersebut, dimana para peserta akan dibimbing oleh musisi Jazz senior yaitu Idang Rasyidi. Video dokumentasi hasil dari JGTC Children Workshop ini nantinya akan ditampilkan pula pada festival The 35th Jazz Goes To Campus.
Selanjutnya, JGTC Roadshow tahun ini menyambangi dua kota di dalam dan luar Pulau Jawa serta bekerja sama dengan teman-teman mahasiswa dari universitas setempat.
Kota pertama adalah Malang dimana panitia JGTC akan bekerja sama dengan Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya untuk menjalankan mini show tanggal 13 November 2012. Selain bergandengan dengan pihak Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya, JGTC Roadshow Malang juga mengajak Komunitas Rompokbolong untuk ikut meramaikan dan berpartisipasi memeriahkan acara bersama Idang Rasyidi Syndicate.
Di tahun ini JGTC sengaja melebarkan sayap ke Pulau Bali untuk pertama kalinya, yakni dengan bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia. JGTC Roadshow Bali yang akan diadakan pada tanggal 16 november 2012 mengundang salah satu artis internasional di JGTC Festival, yaitu Orange Pekoe dan artis asal Bali, Dialog Dini Hari untuk memeriahkan acara.
Rangkaian acara lainnya dari The 35th Jazz Goes To Campus yang telah cukup populer dan cukup banyak melahirkan musisi-musisi jazz baru adalah JGTC Competition.
Dari tahun ke tahun, JGTC Competition telah berhasil menelurkan juara-juaranya yang telah diseleksi kualitasnya oleh para juri yang terdiri dari insan-insan jazz kawakan seperti yang ada pada tahun ini, yaitu Ireng Maulana, Gilang Ramadhan, dan Thomas Anggoro. JGTC Competition sendiri terdiri dari dua tahap, yaitu Qualification Round yang diadakan pada tanggal 3-4 November 2012 di Fountain Area - Grand Indonesia, dan Final Round pada tanggal 17 November 2012 di Piazza Area - Gandaria City.
Selain penampilan dari peserta JGTC Competition, JGTC turut dimeriahkan oleh penampilan dari IYR, Ari Pramundito, Four on the Floor, Syailendra Sextet feat Nilakandi. Segi edukatif dari JGTC pun ditunjukkan dengan diberikannya free jazz clinic bagi para partisipan JGTC Competition yang akan diisi oleh musisi-musisi jazz ternama, seperti Didiek SSS, Aksan Sjuman, Nikita Dompas, Julian Marantika, Indra Perkasa.
Perkembangan musik jazz di Indonesia tak akan sesukses sekarang ini tanpa dukungan dari berbagai pihak. Dukungan dari banyak insan jazz Indonesia tersebut juga dirasakan oleh Jazz Goes To Campus selama ini, oleh karena itu pada tahun 2007 diadakanlah JGTC Awards untuk pertama kalinya dalam rangka memberikan penghargaan setinggi-tingginya bagi para insan jazz tanah air yang telah berkontribusi dalam perkembangan JGTC pada khususnya dan perkembangan jazz di Indonesia pada umumnya.
Pada tahun ini pun, untuk kelima kalinya, JGTC Awards akan kembali memberikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi para insan Jazz yang terpilih ke dalam beberapa kategori, diantaranya Artist of the Year, New Comer, Most Prominent, Most Favourite Album, dan Most Dedicated. Proses penilaian dalam JGTC Awards pun tak perlu diragukan lagi karena komite jurinya digawangi oleh tokoh-tokoh Jazz terkemuka, seperti Chico Hendarto, Frans Sartono, Dion Momongan, dan Roullandi Siregar.
Untuk penganugerahan JGTC Awards pada tahun ini akan diberikan live on stage pada saat The 35th Jazz Goes To Campus festival.
Perjalanan panjang dari rangkaian acara The 35th Jazz Goes To Campus pun akan diakhiri dengan manis pada tanggal 25 November 2012. Pada hari Minggu tersebut, sekali lagi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok akan merasakan kemeriahan The 35th Jazz Goes To Campus Festival. Menampilkan musisi-musisi jazz dari dalam dan luar negeri seperti Orange Pekoe (Jepang), Martin Denev (Bulgaria), The Groove, BLP, Kunokini, Idang Rasyidi Syndicate, Tohpati Bertiga, Andi Wiriantono and Friends tribute Bubi Chen Project, Tulus, Bubu giri, Ligro, Ari Pramundito, Fariz RM, Indonesia Youth Regeneration, Benny Likumahua Jazz Connection, Funky Thumb ft Tompi & Simon, Indonesia Long Play Extended Project, BSO Band FEUI, dan JGTC Competition Winners.
Nuansa jazz yang unik akan kental terasa. Hal tersebut akan didukung dengan konsep festival baru yang diusung oleh The 35th Jazz Goes To Campus, yaitu tiga show area dan satu lounge dengan waktu penampilan yang tidak sepenuhnya simultan, yang memungkinkan para pengunjung untuk menikmati seluruh nuansa serta ambience musik jazz yang berbeda-beda.
Tidak hanya empat show area, The 35th Jazz Goes To Campus Festival juga akan menghadirkan Jazz Museum yang akan menceritakan perjalanan panjang sejarah musik jazz, jazz di Indonesia, dan tentunya Jazz Goes To Campus itu sendiri.
Selain itu, acara tersebut akan bertambah meriah melalui bazaar-bazaar yang menarik, video art yang apik, serta dekorasi yang artistik untuk menambah semarak aura festivalnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
JGTC, Kehangatan Festival Jazz Tertua di Indonesia Kembali Hadir
Dengan url
http://bloggersporting.blogspot.com/2012/11/jgtc-kehangatan-festival-jazz-tertua-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
JGTC, Kehangatan Festival Jazz Tertua di Indonesia Kembali Hadir
namun jangan lupa untuk meletakkan link
JGTC, Kehangatan Festival Jazz Tertua di Indonesia Kembali Hadir
sebagai sumbernya
0 comments:
Post a Comment