Opera Tari Gandari, Interpretasi Puisi Goenawan Mohamad dalam Bentuk Seni Pertunjukan

Written By Luthfie fadhillah on Thursday, December 4, 2014 | 6:58 PM


Jakarta - Penyair Goenawan Mohamad pernah menafsirkan sosok Gandari -ibu dari Kurawa dalam cerita klasik Mahabharata- dalam bentuk puisi di 2013. Puisi tersebut memberikan sudut pandang berbeda dari Gandari yang selama ini selalu berada di posisi antagonis.


Dalam puisinya, Goenawan Mohamad menampilkan sosok Gandari sebagai subjek, yakni seorang pribadi atau perempuan sekaligus ibu yang mengalami banyak hal dalam hidupnya dan mencoba mengambil sikap dari apa yang ia alami.


Puisi tersebut menarik perhatian Tony Prabowo, penggubah yang juga kurator musik dan tari di Komunitas Salihara, hingga tercetus ide untuk memproduksi seni pertunjukan dari puisi tersebut.


"Ide pembuatan opera tari ini sudah ada sejak 2011, bahkan sebelum puisi Gandari ini ada. Saya memang memiliki keinginan memproduksi suatu pertunjukan opera tari besar. Saat membaca teks puisi Gandari langsung tercetus ide-ide dan saya langsung memikirkan Yudi A. Tajudin (sutradara teater kontemporer) dan Akiko Kitamura (koreografer asal Jepang) untuk bekerja sama," kata Tony Prabowo, komposer, pada jumpa pers Opera Tari Gandari di Jakarta, Kamis (4/12).


Pertunjukan Opera Tari Gandari melibatkan beberapa negara dan disiplin ilmu. Dalam pertunjukkan yang digelar Yayasan Taut Seni dan didukung oleh Djarum Apresiasi Budaya ini, menggabungkan seni sastra, musik dan tari kontemporer dan juga tata rupa. "Ini adalah opera tari pertama di Indonesia yang diiringi penampilan secara langsung dari grup orkestra internasional," ungkap Yudi A. Tajudin.


Opera Tari Gandari akan diiringi oleh orkestra klasik Asko Schonberg dari Amaterdam, Belanda. Selain itu, pertunjukan ini juga akan dinaratori oleh Sita Nursanti (penyanyi dan penyiar radio) dan Landung Simatupang (aktor dan sutradara teater).


"Kami juga menampilkan enam penari yang tiga di antaranya merupakan penari profesional dari Jepang dan sisanya penari profesional asal Solo, Jawa Tengah," ujar Yudi.


Pementasan Opera Tari Gandari akan dikemas lebih modern dan kekinian dengan mengadopsi disiplin musik dan tari kontemporer barat, namun tetap terinspirasi dari seni tradisional. "Hal itu ditujukan agar pesannya lebih sampai ke penonton dengan baik," tandas Yudi.


Selain itu, Tony Prabowo juga khusus membuat musik baru untuk pertunjukan ini, yakni sebuah musik kontemporer awal abad 20 yang merupakan sebuah genre, istilah yang berasal dari musik klasik barat.


Pementasan Opera Tari Gandari akan diselenggarakan pada 12-13 Desember mendatang di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki pada pukul 20.00 WIB. Tiket dapat dibeli di www.blibli.com mulai dari Rp 150.000 (Kelas II), Rp 250.000 (Kelas I) dan untuk VIP Rp 350.000.


Penulis: Kharina Triananda/NAD


Anda sedang membaca artikel tentang

Opera Tari Gandari, Interpretasi Puisi Goenawan Mohamad dalam Bentuk Seni Pertunjukan

Dengan url

http://bloggersporting.blogspot.com/2014/12/opera-tari-gandari-interpretasi-puisi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Opera Tari Gandari, Interpretasi Puisi Goenawan Mohamad dalam Bentuk Seni Pertunjukan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Opera Tari Gandari, Interpretasi Puisi Goenawan Mohamad dalam Bentuk Seni Pertunjukan

sebagai sumbernya

0 comments:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger