Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Lewat Biola, Celine Harumkan Nama Indonesia di Malaysia

Written By Luthfie fadhillah on Saturday, November 16, 2013 | 6:58 PM


Jakarta - Di usianya yang menginjak 12 tahun, Celine Liviani Tandiono selalu penuh semangat untuk mengukir prestasi. Maka, setiap tahunnya, Celine tak pernah absen mengikuti sejumlah perlombaan musik klasik, yang tentunya selalu berakhir dengan menggondol gelar juara.


Seperti baru-baru ini saat mengikuti M.K Joy Works Recital festival 213, Celine berhasil meraih gold award untuk Violin kategori grade 7-8. Lewat repertoire Spring From Concerto in E Op.8 No.1 - Chopin, Concerto 1st Movement - Mozart serta Theme From “Schindler’s List” - John Williams yang dimainkan dengan apik lewat gesekannya. Ia berhasil memikat dewan juri yang beranggotakan Winnie Cheah dan Khong Choy Yuet.


“Aku sih mainnya santai saja tanpa berpikir harus menang. Yang penting kan bermain sebaik-baiknya. Tapi, tersanjung juga waktu jurinya bilang very confident, good expression, good performance, “ kisah anak ketiga dari pasangan Iwan tandiono dan Ifiwati Wibowo ini dengan penuh semangat di Jakarta, Sabtu (16/11).


Prestasi yang diukir Celine di ajang M.K Joy Works Recital festival 2013 ini menambah deretan prestasi yang pernah ditorehkan sebelumnya. Jelang usianya yang memasuki masa remaja, Celine sudah pernah meraih banyak penghargaan, di antaranya juara 2 Violin pada Malaysia Youth Piano Competition, Juara harapan 1 piano modern pada Malaysia Youth Piano Competition, Kuala lumpur-Malaysia, 3rd Winner Violin pada ASEAN International Concerto hingga meraih Penghargaan MURI dan sertificate of Honour setelah mempergelar Resital Flute di Jakarta dan Surabaya, sebagai Flutis termuda (10 tahun) mempergelar resital dengan mahakarya Bach, Mozart, Bizet, Faure, Perilhou dan Suprana.


Dengan deretan prestasi yang begitu membanggakan, siswi 6 SD di Merlion International School, Surabaya itu tetap mempunyai tanggung jawab sebagai seorang pelajar. Diusianya yang masih tergolong belia, Celine pintar membagi waktu antara hobinya di musik klasik dengan tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar.


“Nilai akademisnya bagus, sering ranking 1. Celine itu jam 21.30 malam sudah tidur, dan jam 6 pagi sudah siap berangkat sekolah. Ngga perlu disuruh untuk belajar atau latihan. Sejak kecil punya disiplin dan tanggung jawab sama hidupnya,” kisah sang bunda, Ifiwati Wibowo yang sukses membesarkan empat anaknya sebagai musisi klasik.


Memainkan rangkaian nada indah lewat Violin hanyalah salah satu kepintaran Celine. Selain Violin, bocah kelahiran Surabaya, 21 April 2001 itu juga piawai memainkan Flute dan Piano. Setiap hari tak kurang 2-3 jam waktunya dihabiskan untuk berlatih.


Practice makes perfect. Kalau hari biasa latihannya ya 2-3 jam aja, kalau mau perlombaan atau mau perform bisa 6 jam sehari. Tapi, karena ini hobiku ya dinikmati aja,” ujar remaja yang kini duduk di kelas 1 SMP Singapore National Academy.


Dengan aktivitasnya yang begitu padat sebagai pelajar dan musisi, Celine tetaplah seorang remaja biasa yang memiliki kehidupan laiknya remaja masa kini. Lantas apa yang kegemaran Celine diluar hobi bermusiknya?


“Aku suka Harry Potter dan semua tentangnya. Harry Potter dan kisahnya, menurutku sangat jenius,” tutup Celine dengan semangat. 


6:58 PM | 0 comments | Read More

Lewat Biola, Celine Harumkan Nama Indonesia di Malaysia


Jakarta - Di usianya yang menginjak 12 tahun, Celine Liviani Tandiono selalu penuh semangat untuk mengukir prestasi. Maka, setiap tahunnya, Celine tak pernah absen mengikuti sejumlah perlombaan musik klasik, yang tentunya selalu berakhir dengan menggondol gelar juara.


Seperti baru-baru ini saat mengikuti M.K Joy Works Recital festival 213, Celine berhasil meraih gold award untuk Violin kategori grade 7-8. Lewat repertoire Spring From Concerto in E Op.8 No.1 - Chopin, Concerto 1st Movement - Mozart serta Theme From “Schindler’s List” - John Williams yang dimainkan dengan apik lewat gesekannya. Ia berhasil memikat dewan juri yang beranggotakan Winnie Cheah dan Khong Choy Yuet.


“Aku sih mainnya santai saja tanpa berpikir harus menang. Yang penting kan bermain sebaik-baiknya. Tapi, tersanjung juga waktu jurinya bilang very confident, good expression, good performance, “ kisah anak ketiga dari pasangan Iwan tandiono dan Ifiwati Wibowo ini dengan penuh semangat di Jakarta, Sabtu (16/11).


Prestasi yang diukir Celine di ajang M.K Joy Works Recital festival 2013 ini menambah deretan prestasi yang pernah ditorehkan sebelumnya. Jelang usianya yang memasuki masa remaja, Celine sudah pernah meraih banyak penghargaan, di antaranya juara 2 Violin pada Malaysia Youth Piano Competition, Juara harapan 1 piano modern pada Malaysia Youth Piano Competition, Kuala lumpur-Malaysia, 3rd Winner Violin pada ASEAN International Concerto hingga meraih Penghargaan MURI dan sertificate of Honour setelah mempergelar Resital Flute di Jakarta dan Surabaya, sebagai Flutis termuda (10 tahun) mempergelar resital dengan mahakarya Bach, Mozart, Bizet, Faure, Perilhou dan Suprana.


Dengan deretan prestasi yang begitu membanggakan, siswi 6 SD di Merlion International School, Surabaya itu tetap mempunyai tanggung jawab sebagai seorang pelajar. Diusianya yang masih tergolong belia, Celine pintar membagi waktu antara hobinya di musik klasik dengan tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar.


“Nilai akademisnya bagus, sering ranking 1. Celine itu jam 21.30 malam sudah tidur, dan jam 6 pagi sudah siap berangkat sekolah. Ngga perlu disuruh untuk belajar atau latihan. Sejak kecil punya disiplin dan tanggung jawab sama hidupnya,” kisah sang bunda, Ifiwati Wibowo yang sukses membesarkan empat anaknya sebagai musisi klasik.


Memainkan rangkaian nada indah lewat Violin hanyalah salah satu kepintaran Celine. Selain Violin, bocah kelahiran Surabaya, 21 April 2001 itu juga piawai memainkan Flute dan Piano. Setiap hari tak kurang 2-3 jam waktunya dihabiskan untuk berlatih.


Practice makes perfect. Kalau hari biasa latihannya ya 2-3 jam aja, kalau mau perlombaan atau mau perform bisa 6 jam sehari. Tapi, karena ini hobiku ya dinikmati aja,” ujar remaja yang kini duduk di kelas 1 SMP Singapore National Academy.


Dengan aktivitasnya yang begitu padat sebagai pelajar dan musisi, Celine tetaplah seorang remaja biasa yang memiliki kehidupan laiknya remaja masa kini. Lantas apa yang kegemaran Celine diluar hobi bermusiknya?


“Aku suka Harry Potter dan semua tentangnya. Harry Potter dan kisahnya, menurutku sangat jenius,” tutup Celine dengan semangat. 


6:23 PM | 0 comments | Read More

Keluarga Anggap Pernikahan Asmirandah dan Jonas Tidak Sah

Written By Luthfie fadhillah on Friday, November 15, 2013 | 6:58 PM


Jakarta - Pernikahan yang dilangsungkan oleh pasangan artis Asmirandah dan Jonas Rivanno kini dianggap keluarga tidak sah, hal itu karena pengingkaran Vanno telah memeluk agama Islam. Pernyataan ini diungkapkan oleh paman Asmirandah, Arman Abu Ahmad saat ditemui dikediaman orangtua Asmirandah, dikawasan Beji, Depok, Jawa Barat.


"Dalam ajaran Islam juga tidak boleh ya. Keislaman dia juga sudah gugur, sejak dia mengatakan hal itu ke media.Yang pasti kecewa berat ya," ungkap Arman.


Arman sendiri menilai pengakuan Jonas yang mengaku masih beragama Kristen tersebut akibat dirinya ditekan oleh orangtua atau pihak lain yang menginginkan Jonas tetap berkeyakinan seperti yang dahulu.


"Mungkin ya ada tekanan dari orang tuanya. Orang dia yang minta, ini jangan sampai diekspose. Bahkan pernikahannya juga dia maunya nggak dikasih tahu ke siapa-siapa," lanjut Arman.


Arman sendiri hingga kini menyayangkan tindakan Andah dan Vanno yang masih tinggal satu rumah. Padahal pernikahan yang dilangsungkan keduanya bisa dianggap gugur atau tidak sah setelah Vanno mengingkari telah menjadi mualaf.


"Sekarang malah masih tinggal serumah. Mungkin karena cinta buta kali ya. Tapi harusnya gak bolehlah karena pernikahan mereka bisa dianggap tidak sah kalau memang Vanno mengingkari keislamannya," tuturnya.


6:58 PM | 0 comments | Read More

Keluarga Anggap Pernikahan Asmirandah dan Jonas Tidak Sah


Jakarta - Pernikahan yang dilangsungkan oleh pasangan artis Asmirandah dan Jonas Rivanno kini dianggap keluarga tidak sah, hal itu karena pengingkaran Vanno telah memeluk agama Islam. Pernyataan ini diungkapkan oleh paman Asmirandah, Arman Abu Ahmad saat ditemui dikediaman orangtua Asmirandah, dikawasan Beji, Depok, Jawa Barat.


"Dalam ajaran Islam juga tidak boleh ya. Keislaman dia juga sudah gugur, sejak dia mengatakan hal itu ke media.Yang pasti kecewa berat ya," ungkap Arman.


Arman sendiri menilai pengakuan Jonas yang mengaku masih beragama Kristen tersebut akibat dirinya ditekan oleh orangtua atau pihak lain yang menginginkan Jonas tetap berkeyakinan seperti yang dahulu.


"Mungkin ya ada tekanan dari orang tuanya. Orang dia yang minta, ini jangan sampai diekspose. Bahkan pernikahannya juga dia maunya nggak dikasih tahu ke siapa-siapa," lanjut Arman.


Arman sendiri hingga kini menyayangkan tindakan Andah dan Vanno yang masih tinggal satu rumah. Padahal pernikahan yang dilangsungkan keduanya bisa dianggap gugur atau tidak sah setelah Vanno mengingkari telah menjadi mualaf.


"Sekarang malah masih tinggal serumah. Mungkin karena cinta buta kali ya. Tapi harusnya gak bolehlah karena pernikahan mereka bisa dianggap tidak sah kalau memang Vanno mengingkari keislamannya," tuturnya.


6:23 PM | 0 comments | Read More

Tommy Page Menyapa Penggemar di Summarecon Mal Bekasi

Written By Luthfie fadhillah on Thursday, November 14, 2013 | 6:58 PM


Bekasi - Ratusan penggemar Tommy Page berteriak histeris menyambut kehadiran penyanyi berkebangsaan Amerika Serikat itu, di Summarecon Mal Bekasi (SMB), Kamis (14/11) sore.


Rangkaian konser Tommy Page bertajuk "Tommy Page Come Home", Summarecon Mal Bekasi terpilih menjadi tempat penyelenggaraan meet and greet bagi para penggemar.


Penyanyi yang menjadi icon musik pop di era 90-an ini, membawakan 3 lagu andalannya. Salah satunya, lagu yang menjadi legenda berjudul "A Shoulder to Cry On" dibawakannya dengan memainkan keyboard.


Saat membawakan lagu tersebut, penyanyi bernama lengkap Thomas Alden Page, juga dihibur oleh penampilan pesulap Denny Darko's, yang melakukan aksi melukis dengan pasir secara live.


Setelah puas menyuguhkan penampilannya di atas panggung, Tommy Page kemudian bertugas menjadi penjual tiket konsernya.


Konser Tommy Page akan digelar di Wisma Nusantara Jakarta pada Jumat (15/11) dan di Grand City Mal Surabaya pada Sabtu 17 November 2013.


"Kehadiran Tommy Page diharapkan mampu menjawab kerinduan bagi penggemarnya yang ada di wilayah Bekasi dan sekitarnya," ujar Cut Meutia selaku GM Communications Summarecon Mal Bekasi.


Bahkan, Frida (32), penggemar Tomy Page asal Ciputat-Tangerang Selatan, rela mengantri sejak pukul 10.00 WIB, agar dapat foto bareng dengan idolanya.


"Senang banget, hampir 23 tahun menunggu kehadiran Tommy Page," ujar Frida.


Dirinya mengenal Tommy Page sejak Kelas V SD. Saat itu, ketenaran Tommy Page sebanding dengan boys band, New Kids on The Block (NKOTB).


Lain halnya dengan, Megawati Burhan (38) yang menjadi penggemar Tommy Page sejak Kelas IX SMP.


"Sejak SMP Kelas 3 sudah mengidolakan Tommy Page. Awalnya, dengar lagu di Radio Prambors yang berjudul Medly In Love," ujar Megawati yang datang dari kediamannya di Depok, Jawa Barat.


Tommy Page menyempatkan diri untuk berfoto bersama penggemarnya. Mereka yang mendapatkan kesempatan itu, adalah 25 orang yang terpilih dari kegiatan program belanja di Summarecon Mal Bekasi.


6:58 PM | 0 comments | Read More

Akhir Pekan Seru dengan Jazz Pantai di Banyuwangi


Banyuwangi – Akhir pekan ini bakal ada event turisme seru berupa perhelatan jazz di Banyuwangi, Jawa Timur. Bertajuk ”Banyuwangi Beach Jazz Festival” (BBJF), acara yang masuk dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2013 ini akan dihelat pada Sabtu, (16/11), di Pantai Boom, Banyuwangi.


”Ini merupakan bagian dari pariwisata event (event tourism) yang kami gelar dalam rangkaian Banyuwangi Festival. Pariwisata event kami gelar dengan berbasis pada potensi lokal, misalnya jazz pantai ini sekaligus mempromosikan pantai-pantai yang indah di Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.


Banyuwangi sendiri adalah daerah dengan garis pantai terpanjang di Jawa Timur.


Memadukan eksotisme view Selat Bali dan performa musisi jazz papan atas tanah air, Banyuwangi Beach Jazz Festival (BBJF) ini dibawa melangkah ke jenjang yang berbeda dalam balutan nuansa berkelas.


Musisi yang diusung salah satunya adalah Trio Lestari yang terdiri atas tiga musisi papan atas Indonesia, yakni Glenn Fredly, Tompi, dan Sandhy Sondoro.


"Musikalitas yang tinggi dari ketiganya dipastikan mampu memberi pertunjukan yang luar biasa," kata Anas.


Pada gelaran jazz di Banyuwangi tahun lalu, tempat yang dipilih sebagai lokasi pentas adalah Gelanggang Seni Budaya (Gesibu). Tahun ini, event jazz tersebut muncul dengan konsep berbeda. Pantai dipilih sebagai venue karena memberikan nuansa lain yang masih jarang ditemukan pada pementasan jazz lainnya.


“Kami memilih pantai karena ingin pertunjukan jazz ini memberi sensasi baru dibanding perhelatan jazz yang biasa ditemui. Dan Pantai Boom dipilih karena lokasinya yang terjangkau karena dekat dengan kota Banyuwangi,” papar Anas.


Tidak hanya Trio Lestari, pencinta jazz juga akan dimanjakan oleh performa Syaharani and Queenfireworks ESQI:EF. Konsisten di jalur jazz, membuat Syaharani menjadi salah satu diva jazz tanah air yang akan ikut memanaskan panggung BBJF dengan lagu-lagunya yang dikemas apik.


"Syaharani and queenfireworks akan mampu memberi sentuhan cita rasa orisinal jazz,” imbuh Anas.


Selain akan membawakan lagu-lagu andalannya, Syaharani direncanakan akan membawakan lagu Using (suku asli Banyuwangi), yakni Pethetan. Lagu ini diaransemen bareng antara ESQI:EF dan musisi lokal asal Kemiren, sebuah desa yang dikenal sebagai Desa Wisata Using.


"Perpaduan musik etnik dan jazz ini menjadi penanda penting terciptanya harmoni peradaban, sebuah jembatan untuk menggali kearifan lokal melalui pendekatan musik,” tuturnya.


Anas menegaskan, selain menghadirkan musik jazz dari musisi nasional, persentuhan jazz dengan musik etnik lokal juga hadir sebagai ciri khas gelaran jazz di Banyuwangi.


"BBJF selalu memberikan ruang bagi musik etnik lokal untuk melebur dengan irama rhytim jazz. Pastinya ini akan menghasilkan sebuah pengalaman musik yang menarik. Ini bagian dari eksplorasi musik yang menjanjikan pengalaman tak terlupakan," tutur Anas.


Gelaran jazz pantai di Banyuwangi akan berlangsung dalam durasi yang panjang, dimulai sore hari pukul 15.00 WIB dengan musik Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2013 sebagai pembuka, yang lalu dilanjutkan dengan kolaborasi musik etnik lokal dan jazz, yang bakal mencapai puncak dengan penampilan Trio Lestari.


Anas menambahkan, pariwisata dengan balutan event menjadi salah satu jurus Banyuwangi untuk menggenjot sektor pariwisata.


"Melalui pariwisata dengan balutan event seperti jazz pantai, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) September lalu, atau pertunjukan kolosal seribu penari gandrung akhir November nanti, dampak positifnya ke daerah cukup banyak," kata Anas.


Dia mencontohkan terjadinya peningkatan perputaran ekonomi saat event dan pasca-event dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang ke kabupaten berjuluk The Sunrise of Java tersebut.


"Event pariwisata juga menjadi alat pemasaran untuk memperluas destination life-cycle sehingga daerah tidak hanya dikenal melalui satu atau dua destinasi wisata. Selepas menikmati event, wisatawan juga bakal timbul minat untuk menjelajah ke destinasi lain seperti Kawah Ijen atau Pantai Pulau Merah di Banyuwangi," tuturnya.


6:23 PM | 0 comments | Read More

Miley Cyrus Klaim Diri Sebagai Pejuang Feminisme

Written By Luthfie fadhillah on Wednesday, November 13, 2013 | 6:58 PM


Jakarta - Penyanyi dan pemain film Miley Cyrus, yang akhir-akhir menghebohkan dunia hiburan setelah tampil bugil dalam videoklip "Wrecking Ball", mengklaim dirinya sendiri sebagai pejuang hak-hak perempuan. Penyanyi Amerika Serikat berusia 20 tahun itu mengatakan ada standar ganda ketika masyarakat berbicara soal tubuh perempuan dan lelaki.


Ia mempertanyakan kenapa tidak seorang pun keberatan ketika laki-laki ke pantai bertelanjang dada, tetapi "Kenapa perempuan tidak bisa?"


"Saya merasa saya adalah salah satu pejuang feminisme di dunia karena saya mengajak para perempuan untuk tidak takut pada apa pun," kata Cyrus dalam wawancar dengan BBC Radio 1.


Perempuan yang ketika remaja terkenal dengan perannya sebagai Hannah Montana dalam serial televisi dengan judul yang sama itu memang tidak saja mengundang kritik karena tampil bugil di videoklipnya, tetapi juga karena mengisap ganja dalam ajang MTV European Music Awards di Belanda, Minggu (10/11).


"Saya tidak cemas jika apa yang saya lakukan di panggung akan membuat saya kelihatan buruk. Menurut saya orang-orang, jika mereka benar-benar mengenal saya, akan terkejut dengan betapa normalnya kehidupan saya," lanjut dia.


Akan tetapi klaim Cyrus ditolak oleh sejumlah tokoh perjuangan hak perempuan. Salah satunya adalah Cahterine Hakim yang mengatakan "sepenuhnya" setuju dengan Cyrus.


"Tidak ada perbedaan jelas antara menjadi pejuang feminisme dengan mereka membuka pakaiannya dan menjadi nyaman ketika mengumbar seksualitasnya," kata Hakim, "Dia (Cyrus) menggunakan itu (seksualitas) untuk tujuannya sendiri, dia menambah para penggemarnya, dia menghasilkan banyak uang, dia melakukan apa pun yang dia inginkan."


Tetapi Hakim menegaskan bahwa Cyrus benar ketika mengemukakan tentang "standar ganda" yang digunakan masyarakat untuk menilai tubuh lelaki dan perempuan. Hakim mencontohkan pesepak bola David Beckham yang boleh tampil nyaris telanjang untuk mempromosikan pakaian dalam.


6:58 PM | 0 comments | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Rabu, 13 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























6:31 PM | 0 comments | Read More

Miley Cyrus Klaim Diri Sebagai Pejuang Feminisme


Jakarta - Penyanyi dan pemain film Miley Cyrus, yang akhir-akhir menghebohkan dunia hiburan setelah tampil bugil dalam videoklip "Wrecking Ball", mengklaim dirinya sendiri sebagai pejuang hak-hak perempuan. Penyanyi Amerika Serikat berusia 20 tahun itu mengatakan ada standar ganda ketika masyarakat berbicara soal tubuh perempuan dan lelaki.


Ia mempertanyakan kenapa tidak seorang pun keberatan ketika laki-laki ke pantai bertelanjang dada, tetapi "Kenapa perempuan tidak bisa?"


"Saya merasa saya adalah salah satu pejuang feminisme di dunia karena saya mengajak para perempuan untuk tidak takut pada apa pun," kata Cyrus dalam wawancar dengan BBC Radio 1.


Perempuan yang ketika remaja terkenal dengan perannya sebagai Hannah Montana dalam serial televisi dengan judul yang sama itu memang tidak saja mengundang kritik karena tampil bugil di videoklipnya, tetapi juga karena mengisap ganja dalam ajang MTV European Music Awards di Belanda, Minggu (10/11).


"Saya tidak cemas jika apa yang saya lakukan di panggung akan membuat saya kelihatan buruk. Menurut saya orang-orang, jika mereka benar-benar mengenal saya, akan terkejut dengan betapa normalnya kehidupan saya," lanjut dia.


Akan tetapi klaim Cyrus ditolak oleh sejumlah tokoh perjuangan hak perempuan. Salah satunya adalah Cahterine Hakim yang mengatakan "sepenuhnya" setuju dengan Cyrus.


"Tidak ada perbedaan jelas antara menjadi pejuang feminisme dengan mereka membuka pakaiannya dan menjadi nyaman ketika mengumbar seksualitasnya," kata Hakim, "Dia (Cyrus) menggunakan itu (seksualitas) untuk tujuannya sendiri, dia menambah para penggemarnya, dia menghasilkan banyak uang, dia melakukan apa pun yang dia inginkan."


Tetapi Hakim menegaskan bahwa Cyrus benar ketika mengemukakan tentang "standar ganda" yang digunakan masyarakat untuk menilai tubuh lelaki dan perempuan. Hakim mencontohkan pesepak bola David Beckham yang boleh tampil nyaris telanjang untuk mempromosikan pakaian dalam.


6:23 PM | 0 comments | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Rabu, 13 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























6:03 PM | 0 comments | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Rabu, 13 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























6:02 PM | 0 comments | Read More

Film "Laskar Pelangi" Sekuel 2 Berlanjut di Malam Natal

Written By Luthfie fadhillah on Tuesday, November 12, 2013 | 6:58 PM


Jakarta - Suksesnya film Laskar Pelangi karya dari penulis asal Belitong, Andrea Hirata, akan berlanjut. Mizan Production dan Falcon Pictures mempersembahkan Laskar Pelangi Sekuel 2 Edensor.


Namun film kali ini tidak disutradarai oleh Riri Riza, Edensor akan digarap oleh Benny Setiawan. Andrea Hirata pun lepas tangan pada proses pembuatan film Edensor, bahkan rencananya sekuel tersebut dijadwalkan diputar di bioskop pada liburan tepatnya pada malam Natal, 24 Desember 2013.


”Saya tertantang untuk menggarap lanjutan film yang sebelumnya banyak diminati masyarakat. Berat juga rasanya dan saya merasa tertantang, tapi saya ingin membuat film dengan ciri khas saya sendiri tentang perjuangan pantang menyerah dan berani bermimpi. Andrea pun percaya dengan saya,” ucapnya di Gedung BTN, Jakarta, Senin (11/11).


Selain cerita yang menarik, Laskar Pelangi Sekuel 2-Edensor ini juga menghadirkan indahnya pemandangan di Prancis. Hal tersebut dikarenakan 80 persen pengambilan gambar dalam film dilakukan di Paris dan sisanya di Belitong.


”Saya ingin penonton hanyut saat menyaksikan film ini. Saya ingin penonton menjadi pelaku petualangan Arai dan Ikal sekaligus mengajak penonton merasakan apa yang dirasakan mereka dalam suka duka meraih mimpi. Saya akan membuat penonton ingin mengetahui apa yang terjadi pada adegan berikutnya, petualangan seperti apa lagi setelah ini,” ungkap Benni.


Sementara Andrea menegaskan dirinya tidak cakap dalam menggarap film sehingga ia enggan turut campur dalam pembuatan film Laskar Pelangi Sekuel 2 - Edensor yang diadaptasi dari novel buatannya. Ditegaskan bahwa medium novel dan film merupakan hal yang berbeda sehingga dia pun berharap karya yang dituangkan di layar lebar akan membawa nuansa baru.


"Saya mencoba untuk menghindari komunikasi dengan Benni karena ingin melihat yang berbeda, yang penting intinya dapat dan sama, yakni itu ide tentang orang yang pantang menyerah dan berani bermimpi sehingga menginspirasi. Saya tidak mau ikut campur, saya bukan filmmaker dan bukan ahlinya,” tegas dia yang ikut menyumbang tiga lagu untuk film tersebut selain naskah asli yang dibawakan Meda Kawu dan Cut Niken.


Tetralogi Laskar Pelangi adalah seri buku best seller yang bukan hanya berjaya di pasaran tetapi juga berkali-kali menyabet penghargaan sebagai karya sastra bermutu. Setelah buku pertama yang berjudul Laskar Pelangi, buku ke-2 seri itu adalah Sang Pemimpi yang telah pula sukses mendulang rupiah dari layar lebar. Selanjutnya adalah Edensor, dan terakhir adalah Maryamah Karpov.


Sesuai naskah asli yang berupa novel dengan judul sama, film lanjutan dari Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi itu mengisahkan petualangan Ikal (Lukman Sardi) dan Arai (Abimana Artasatya) yang melanjutkan pendidikan di Paris, Prancis berkat beasiswa yang didapatkannya. Namun banyak kejadian yang tak seindah mimpi semula keduanya.


Film ini juga dibintangi oleh Mathias Muchus, Arswendy Nasution, Shalvynne Chang, Zulfani, Rendy Ahmad, dan Ferdian. Sedangkan grup vokal Coboy Junior menjadi soundtrack utama film tersebut yang berjudul Pelangi dan Mimpi”.


6:58 PM | 0 comments | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Selasa, 12 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























6:03 PM | 0 comments | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Selasa, 12 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























6:02 PM | 0 comments | Read More

Killer Toon, Uji Nyali Menonton Film Horor Korea

Written By Luthfie fadhillah on Monday, November 11, 2013 | 6:58 PM


Film buatan sineas Korea Selatan bukan hanya sebatas bergenre komedi atau drama romantis. Salah satu genre film yang juga layak ditonton adalah thriller. Seperti film Killer Toon yang mendulang sukses merajai box office.


Film garapan sutradara Kim Yong-Gyun memasang Lee Si-Young dan Um Ki-Joon sebagai bintangnya. Si Young berperan sebagai Kang Ji Yun, seorang komikus web andal. Sementara Ki-Joon menjadi detektif utama sebuah kasus pembunuhan, bernama Ki-Chul.


Cerita berlatar di tempat kejadian perkara yang brutal. Setiap bagian dari bukti menunjukkan kasus tersebut adalah kasus bunuh diri. Termasuk rekaman CCTV dan sidik jari pada senjata.


Tapi Ki Chul sang detektif yakin bahwa ini adalah kasus pembunuhan. Ketika menyelidiki pembunuhan seorang kepala Webcomic, dia menemukan sebuah cerita komik yang memprediksi pembunuhan itu sebelum terjadi. Bahkan detail posisi korban dengan tepat.


Ki Chul curiga bahwa komikus Ji-yun terlibat langsung dengan pembunuhan itu. Ji-yun, yang telah menderita halusinasi parah dengan tegas menyatakan bahwa dia bukan pembunuh dan bahwa tokoh rekaannya di komik hanya bagian dari imajinasi.


Ketika korban kedua tewas persis seperti yang digambarkan dalam komik, ia pun jadi tersangka utama kasus. Ia tidak punya pilihan selain mengungkap rahasia besar untuk menyelamatkan dirin dan reputasinya.


Penasaran merasakan ketegangan film berdurasi 104 menit ini? Berikut cuplikan dan saksikan filmnya di Blitz, mulai 13 November 2013.



6:58 PM | 0 comments | Read More

Killer Toon, Uji Nyali Menonton Film Horor Korea


Film buatan sineas Korea Selatan bukan hanya sebatas bergenre komedi atau drama romantis. Salah satu genre film yang juga layak ditonton adalah thriller. Seperti film Killer Toon yang mendulang sukses merajai box office.


Film garapan sutradara Kim Yong-Gyun memasang Lee Si-Young dan Um Ki-Joon sebagai bintangnya. Si Young berperan sebagai Kang Ji Yun, seorang komikus web andal. Sementara Ki-Joon menjadi detektif utama sebuah kasus pembunuhan, bernama Ki-Chul.


Cerita berlatar di tempat kejadian perkara yang brutal. Setiap bagian dari bukti menunjukkan kasus tersebut adalah kasus bunuh diri. Termasuk rekaman CCTV dan sidik jari pada senjata.


Tapi Ki Chul sang detektif yakin bahwa ini adalah kasus pembunuhan. Ketika menyelidiki pembunuhan seorang kepala Webcomic, dia menemukan sebuah cerita komik yang memprediksi pembunuhan itu sebelum terjadi. Bahkan detail posisi korban dengan tepat.


Ki Chul curiga bahwa komikus Ji-yun terlibat langsung dengan pembunuhan itu. Ji-yun, yang telah menderita halusinasi parah dengan tegas menyatakan bahwa dia bukan pembunuh dan bahwa tokoh rekaannya di komik hanya bagian dari imajinasi.


Ketika korban kedua tewas persis seperti yang digambarkan dalam komik, ia pun jadi tersangka utama kasus. Ia tidak punya pilihan selain mengungkap rahasia besar untuk menyelamatkan dirin dan reputasinya.


Penasaran merasakan ketegangan film berdurasi 104 menit ini? Berikut cuplikan dan saksikan filmnya di Blitz, mulai 13 November 2013.



6:23 PM | 0 comments | Read More

Dwayne "The Rock" Johnson Percaya Diri Jadi Pembawa Acara Reality Show

Written By Luthfie fadhillah on Sunday, November 10, 2013 | 6:58 PM


Dwayne The Rock Johnson kini tampil dengan aktivitas baru, yakni sebagai produser dan pembawa acara.


Waktunya kini juga tersita untuk program baru reality show yang akan tayang di saluran televisi berbayar AXN, setiap Kamis, pukul 20.00 WIB, mulai 14 November nanti, berjudul The Hero.


The Hero merupakan sebuah kompetisi pencarian bakat yang memiliki kekuatan, keberanian dan integritas luar biasa sehingga pantas menyandang gelar The Hero (sang pahlawan).


Kompetisi The Hero diikuti sembilan peserta dengan latar belakang beragam. Ada yang berprofesi sebagai instruktur kebugaran, single mother yang punya lima pekerjaan, Direktur Hubungan Masyarakat di sebuah akademi kebugaran, tukang reparasi keliling, pekerja bangunan, ibu tiga anak yang memiliki tiga pekerjaan, dokter bedah, pegulat profesional, dan polisi.


Setiap minggunya, para peserta akan diuji baik secara fisik, mental dan moral, untuk membuktikan diri mereka pantas mendapat predikat The Hero, serta meraih hadiah spektakuler. Tantangan dengan berbagai godaan akan dihadirkan di tayangan yang diharapkan dapat menghibur dan mampu membuat penonton terkagum-kagum.


The Rock tidak saja menjadi pemandu acara, tapi juga produser dan motivator untuk para pesertanya, dan para penonton akan menyaksikan apa saja cobaan yang rela dilalui, dikorbankan, dan diatasi demi diri sendiri dan orang lain. Di akhir kompetisi, penonton akan memutuskan sendiri siapa yang bisa dinobatkan sebagai The Hero.


Berikut adalah hasil wawancara lelaki bertinggi 196 cm dan berat 120 kg ini, yang dikutip dari AXN.


Bagaimana awalnya tercetus ide membuat reality show The Hero?
Saya sebenarnya sudah ingin berkreasi di layar kaca sejak lama. Tak harus harus reality show, tapi saya ingin mulai memproduksi acara televisi dan berkembang dari situ. Sampai suatu hari Ben Silverman (Produser Eksekutif The Office, The Biggest Loser) berkata pada saya: 'Saya punya acara sempurna untukmu!'. Dan itu adalah The Hero.


Menurut Anda bagaimana seseorang bisa disebut sebagai The Hero?
Mereka harus bisa mengatasi rasa takut, serta tantangan fisik dan moral. Bagian terbaiknya saat para peserta dihadapkan dengan tes moral apakah mereka akan menerima godaan uang yang ditawarkan. Kalau mereka mengambilnya, mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan secara intim kepada seluruh masyarakat Amerika mengapa mereka melakukannya. Dan saat itulah terlihat pribadi asli mereka.


Apakah Anda merasa para peserta The Hero adalah orang-orang yang terpilih dengan tepat?
Saya bangga kami punya orang-orang baik dan hebat yang mewakili Amerika di setiap sisinya karena mereka sangat beragam.


Apa saja peran Anda di sini?
Selain sebagai kreator, saya juga bertindak sebagai pembawa acara. Bukan cuma sekadar pembawa acara karena banyak orang berprofesi di luar sana seperti Ryan Seacrest (American Idol, American Top 40, The NBC Saturday Nigth Movie), tapi saya ingin juga menjadi mentor dan motivator yang berhubungan dengan para peserta dengan lebih intim dimana tak ada pembawa acara lain yang melakukannya. Kala mereka (peserta) sukses, rasanya menyenangkan karena saya ikut memberikan motivasi. Namun saat mereka gagal, saya juga akan selalu ada di samping mereka. Bukan untuk memanjakan, tapi untuk menyemangati agar mereka bangkit kembali.


Anda menikmati peran di sini?
Tentu! Ini merupakan platform baru buat saya menjadi pembawa acara, mentor, dan produser dengan sekaligus. Sangat menyenangkan bisa mengeksplor sisi terbaik setiap orang dan menyemangati mereka menyelesaikan setiap tantangan dan ketakutan yang selama ini membelenggu. Dan meski saya dekat dan menyayangi mereka, saya mencoba untuk senetral mungkin dengan porsi seimbang antara angel dan devil.


Dalam program ini, pemenang akan dipilih langsung oleh masyarakat. Bagaimana pandangan mereka menurut Anda?
Fakta itu juga yang membuat peran saya sangat penting untuk menjadi netral. Saya akan memberi porsi sama pada tiap peserta dan berdialog dengan mereka sehingga tiap isu atau masalah yang timbul bisa terwakili dari semua sisi. Bukan hanya dari satu pihak saja. Meski nantinya kemungkinan penilaian publik pun berbeda-beda.


Melihat semua tantangan yang diberikan di The Hero, jika menjadi peserta bisakah Anda menyelesaikan semuanya?
Saya memberi mereka tantangan yang sulit setiap episodenya. Itu salah satu aspek penting saat para produser membahas ide awal program ini. Dan adanya tantangan-tantangan seru itu yang membuat saya mau terlibat. Bukan maksudnya saya bisa menyelesaikan semua tantangan yang saya buat, saya pun bertanya pada diri sendiri: "Bisakah saya menyelesaikannya?"


Menjadi atlet, aktor, dan sekarang pembawa acara sekaligus produser, apakah Anda tak merasa berat menjalani semuanya?
Pastinya berat, tapi saya tak pernah berpikir: "Oh ini sungguh berat, saya tak bisa melakukannya". Tapi karena memang saya yang memilih mengerjakan banyak pekerjaan sekaligus, maka saya menikmati setiap tantangannya. Saya juga senang menghibur orang baik melalui film, acara televisi, dan bahkan pertandingan gulat. Tak semuanya berhasil, ada juga kalanya saya gagal, tapi tak masalah selama saya sudah bekerja keras mencurahkan seluruh kemampuan saya.


6:58 PM | 0 comments | Read More

Dwayne "The Rock" Johnson Percaya Diri Jadi Pembawa Acara Reality Show


Dwayne The Rock Johnson kini tampil dengan aktivitas baru, yakni sebagai produser dan pembawa acara.


Waktunya kini juga tersita untuk program baru reality show yang akan tayang di saluran televisi berbayar AXN, setiap Kamis, pukul 20.00 WIB, mulai 14 November nanti, berjudul The Hero.


The Hero merupakan sebuah kompetisi pencarian bakat yang memiliki kekuatan, keberanian dan integritas luar biasa sehingga pantas menyandang gelar The Hero (sang pahlawan).


Kompetisi The Hero diikuti sembilan peserta dengan latar belakang beragam. Ada yang berprofesi sebagai instruktur kebugaran, single mother yang punya lima pekerjaan, Direktur Hubungan Masyarakat di sebuah akademi kebugaran, tukang reparasi keliling, pekerja bangunan, ibu tiga anak yang memiliki tiga pekerjaan, dokter bedah, pegulat profesional, dan polisi.


Setiap minggunya, para peserta akan diuji baik secara fisik, mental dan moral, untuk membuktikan diri mereka pantas mendapat predikat The Hero, serta meraih hadiah spektakuler. Tantangan dengan berbagai godaan akan dihadirkan di tayangan yang diharapkan dapat menghibur dan mampu membuat penonton terkagum-kagum.


The Rock tidak saja menjadi pemandu acara, tapi juga produser dan motivator untuk para pesertanya, dan para penonton akan menyaksikan apa saja cobaan yang rela dilalui, dikorbankan, dan diatasi demi diri sendiri dan orang lain. Di akhir kompetisi, penonton akan memutuskan sendiri siapa yang bisa dinobatkan sebagai The Hero.


Berikut adalah hasil wawancara lelaki bertinggi 196 cm dan berat 120 kg ini, yang dikutip dari AXN.


Bagaimana awalnya tercetus ide membuat reality show The Hero?
Saya sebenarnya sudah ingin berkreasi di layar kaca sejak lama. Tak harus harus reality show, tapi saya ingin mulai memproduksi acara televisi dan berkembang dari situ. Sampai suatu hari Ben Silverman (Produser Eksekutif The Office, The Biggest Loser) berkata pada saya: 'Saya punya acara sempurna untukmu!'. Dan itu adalah The Hero.


Menurut Anda bagaimana seseorang bisa disebut sebagai The Hero?
Mereka harus bisa mengatasi rasa takut, serta tantangan fisik dan moral. Bagian terbaiknya saat para peserta dihadapkan dengan tes moral apakah mereka akan menerima godaan uang yang ditawarkan. Kalau mereka mengambilnya, mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan secara intim kepada seluruh masyarakat Amerika mengapa mereka melakukannya. Dan saat itulah terlihat pribadi asli mereka.


Apakah Anda merasa para peserta The Hero adalah orang-orang yang terpilih dengan tepat?
Saya bangga kami punya orang-orang baik dan hebat yang mewakili Amerika di setiap sisinya karena mereka sangat beragam.


Apa saja peran Anda di sini?
Selain sebagai kreator, saya juga bertindak sebagai pembawa acara. Bukan cuma sekadar pembawa acara karena banyak orang berprofesi di luar sana seperti Ryan Seacrest (American Idol, American Top 40, The NBC Saturday Nigth Movie), tapi saya ingin juga menjadi mentor dan motivator yang berhubungan dengan para peserta dengan lebih intim dimana tak ada pembawa acara lain yang melakukannya. Kala mereka (peserta) sukses, rasanya menyenangkan karena saya ikut memberikan motivasi. Namun saat mereka gagal, saya juga akan selalu ada di samping mereka. Bukan untuk memanjakan, tapi untuk menyemangati agar mereka bangkit kembali.


Anda menikmati peran di sini?
Tentu! Ini merupakan platform baru buat saya menjadi pembawa acara, mentor, dan produser dengan sekaligus. Sangat menyenangkan bisa mengeksplor sisi terbaik setiap orang dan menyemangati mereka menyelesaikan setiap tantangan dan ketakutan yang selama ini membelenggu. Dan meski saya dekat dan menyayangi mereka, saya mencoba untuk senetral mungkin dengan porsi seimbang antara angel dan devil.


Dalam program ini, pemenang akan dipilih langsung oleh masyarakat. Bagaimana pandangan mereka menurut Anda?
Fakta itu juga yang membuat peran saya sangat penting untuk menjadi netral. Saya akan memberi porsi sama pada tiap peserta dan berdialog dengan mereka sehingga tiap isu atau masalah yang timbul bisa terwakili dari semua sisi. Bukan hanya dari satu pihak saja. Meski nantinya kemungkinan penilaian publik pun berbeda-beda.


Melihat semua tantangan yang diberikan di The Hero, jika menjadi peserta bisakah Anda menyelesaikan semuanya?
Saya memberi mereka tantangan yang sulit setiap episodenya. Itu salah satu aspek penting saat para produser membahas ide awal program ini. Dan adanya tantangan-tantangan seru itu yang membuat saya mau terlibat. Bukan maksudnya saya bisa menyelesaikan semua tantangan yang saya buat, saya pun bertanya pada diri sendiri: "Bisakah saya menyelesaikannya?"


Menjadi atlet, aktor, dan sekarang pembawa acara sekaligus produser, apakah Anda tak merasa berat menjalani semuanya?
Pastinya berat, tapi saya tak pernah berpikir: "Oh ini sungguh berat, saya tak bisa melakukannya". Tapi karena memang saya yang memilih mengerjakan banyak pekerjaan sekaligus, maka saya menikmati setiap tantangannya. Saya juga senang menghibur orang baik melalui film, acara televisi, dan bahkan pertandingan gulat. Tak semuanya berhasil, ada juga kalanya saya gagal, tapi tak masalah selama saya sudah bekerja keras mencurahkan seluruh kemampuan saya.


6:23 PM | 0 comments | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger