Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Dua Model dari Indonesia Masuk 16 Besar Asia's Next Top Model

Written By Luthfie fadhillah on Saturday, January 11, 2014 | 6:58 PM


Jakarta - Tidak seperti di musim pertama, Asia's Next Top Model musim ini memilih dua model Indonesia untuk menjadi kontestan pada acara yang diproduksi oleh Fox International Channels.


Dua kontestan yang terdiri dari Bonadea dan Janice ini, terpilih karena berhasil lolos di semua tahapan tes, terutama tes psikologi.


"Karena nantinya para kontestan akan diisolasi sepanjang masa karantina, maka penyaringannya pun lebih ketat, terutama di tes psikologi. Siapa yang kira-kira bisa mengontrol emosi dengan baik akan lebih dipertimbangkan," ujar Tiara Sugiyono, Senior Executive Marketing Fox International Channel pada jumpa pers di Jakarta, Sabtu (11/1).


Menurut Tiara, di musim kedua ini memang proses penyaringan untuk mendapatkan 16 finalis lebih berbeda. Penyaringan di musim pertama sifatnya lebih tertutup, undangan audisi hanya dikirimkan ke agenci-agenci saja.


Namun pada musim kedua ini semua orang bisa berkesempatan untuk mengikuti ajang pencarian model tersebut.


"Penyaringan musim ini lebih terbuka. Setiap negara yang terdiri dari 12 negara mengadakan audisi lokal dan dipilih shortlist yang paling kompeten. Indonesia sendiri berhasil mengirim 20 shortlist. Karena jumlahnya cukup banyak, akhirnya bisa terpilih 2 orang kontestan," lanjut Tiara.


Negara lain yang berhasil meloloskan dua kontestan adalah Singapura dan Malaysia.


Tidak seperti di musim pertama, penayangan Asia's Next Top Model kali ini belum ada di saluran televisi lokal. Saat ini para penonton baru bisa menyaksikannya di Star World yang merupakan saluran televisi internasional.


"Kita sudah tidak bekerjasama dengan RCTI seperti tahun lalu, karena menurut mereka tayangan ini kurang diminati. Padahal menurut kita kenyataan di lapangan tidak seperti itu," kata Tiara.


Namun, Tiara melanjutkan bahwa mereka sesegera mungkin akan membuat kerjasama dengan saluran televisi lokal lain.


"Saat ini sudah ada kandidat, namun belum ada konfirmasi. Tunggu saja kabar selanjutnya. Tapi bagi yang tidak berlangganan TV kabel dan ingin menyaksikan, kita sudah upload di Youtube untuk episode pertama," tandasnya.


Asia's Next Top Model musim kedua akan tayang perdana di Asia pada 8 Januari 2014 lalu, dan akan tayang setiap hari Rabu pukul 20.40 WIB di Star World.


6:58 PM | 0 comments | Read More

Dua Model dari Indonesia Masuk 16 Besar Asia's Next Top Model


Jakarta - Tidak seperti di musim pertama, Asia's Next Top Model musim ini memilih dua model Indonesia untuk menjadi kontestan pada acara yang diproduksi oleh Fox International Channels.


Dua kontestan yang terdiri dari Bonadea dan Janice ini, terpilih karena berhasil lolos di semua tahapan tes, terutama tes psikologi.


"Karena nantinya para kontestan akan diisolasi sepanjang masa karantina, maka penyaringannya pun lebih ketat, terutama di tes psikologi. Siapa yang kira-kira bisa mengontrol emosi dengan baik akan lebih dipertimbangkan," ujar Tiara Sugiyono, Senior Executive Marketing Fox International Channel pada jumpa pers di Jakarta, Sabtu (11/1).


Menurut Tiara, di musim kedua ini memang proses penyaringan untuk mendapatkan 16 finalis lebih berbeda. Penyaringan di musim pertama sifatnya lebih tertutup, undangan audisi hanya dikirimkan ke agenci-agenci saja.


Namun pada musim kedua ini semua orang bisa berkesempatan untuk mengikuti ajang pencarian model tersebut.


"Penyaringan musim ini lebih terbuka. Setiap negara yang terdiri dari 12 negara mengadakan audisi lokal dan dipilih shortlist yang paling kompeten. Indonesia sendiri berhasil mengirim 20 shortlist. Karena jumlahnya cukup banyak, akhirnya bisa terpilih 2 orang kontestan," lanjut Tiara.


Negara lain yang berhasil meloloskan dua kontestan adalah Singapura dan Malaysia.


Tidak seperti di musim pertama, penayangan Asia's Next Top Model kali ini belum ada di saluran televisi lokal. Saat ini para penonton baru bisa menyaksikannya di Star World yang merupakan saluran televisi internasional.


"Kita sudah tidak bekerjasama dengan RCTI seperti tahun lalu, karena menurut mereka tayangan ini kurang diminati. Padahal menurut kita kenyataan di lapangan tidak seperti itu," kata Tiara.


Namun, Tiara melanjutkan bahwa mereka sesegera mungkin akan membuat kerjasama dengan saluran televisi lokal lain.


"Saat ini sudah ada kandidat, namun belum ada konfirmasi. Tunggu saja kabar selanjutnya. Tapi bagi yang tidak berlangganan TV kabel dan ingin menyaksikan, kita sudah upload di Youtube untuk episode pertama," tandasnya.


Asia's Next Top Model musim kedua akan tayang perdana di Asia pada 8 Januari 2014 lalu, dan akan tayang setiap hari Rabu pukul 20.40 WIB di Star World.


6:23 PM | 0 comments | Read More

Erwin Gutawa Belajar Lewat Lagu Erros Djarot

Written By Luthfie fadhillah on Friday, January 10, 2014 | 6:58 PM


Jakarta - Erwin Gutawa merasa bangga saat diajak Jay Subiakto untuk menjadi konseptor di konser persembahan untuk Erros Djarot yang bertajuk "40 Tahun Erros Djarot Berkarya". Bagi Erwin, karya-karya Erros banyak memberinya inspirasi pada saat dia mulai belajar musik.


"Kira-kira saat saya masih duduk di bangku SMP saya sudah banyak mendengarkan karya-karya dari Mas Erros. Bahkan, saat saya belajar alat musik saya banyak belajar dari lagu-lagu di album Badai Pasti Berlalu," ujarnya pada acara jumpa pers konser 40 Tahun Erros Djarot Berkarya di Jakarta, Jumat (10/1).


Menurut Erwin, Erros adalah salah seorang pelaku seni yang ikut menentukan tonggak sejarah dunia musik Indonesia. Dalam konser ini Erwin pun benar-benar berusaha menghayati dalam mengaransemen karya-karya dari Erros.


Dia juga mengatakan, bahwa sangat penting menyelenggarakan konser persembahan untuk musisi-musisi lama, seperti konser 40 Tahun Erros Djarot Berkarya ini. Tidak hanya untuk nostalgia, tetapi juga untuk memberi inspirasi para generasi baru ataupun seniman senior.


"Menurut saya konser musik itu bukan hanya menunjukan karya kekinian, tetapi kita perlu juga melihat karya-karya lama untuk mencari inspirasi, sekaligus mengingatkan orang akan sejarah," kata Erwin.


Konser "40 Tahun Erros Djarot Berkarya" akan diiringi oleh Erwin Gutawa Orchestra dan dimeriahkan oleh Glenn Fredly, Iwan Fals, Marcel Siahaan, Bunga Citra Lestari dan lainnya.


Konser tersebut akan diselenggarakan pada 14 Februari di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.


6:58 PM | 0 comments | Read More

Erros Janji Tak Akan Ada Politisi di Panggung Konser Persembahan Untuknya


Jakarta - Beberapa waktu belakangan ini masyarakat kerap dikejutkan dengan wajah-wajah politisi di panggung-panggung konser musik. Tak ingin konser yang digelar untuknya berbau politik, Erros Djarot berjanji tak akan ada wajah politisi di panggungnya.


Di konser bertajuk "40 Tahun Erros Djarot Berkarya" tersebut hanya akan dimeriahkan oleh para musisi lokal dan juga artis-artis lain.


"Pokoknya tidak akan ada menteri-menteri atau orang-orang partai di panggung nanti. Dari awal, Telkom sebagai sponsor juga tidak berkenan bila ada wajah-wajah tersebut. Jangan sampai menimbulkan kesalahpahaman," ujar Erros Djarot pada jumpa pers konser "40 Tahun Erros Djarot Berkarya" di Jakarta, Jumat, (10/1).


Menurut komposer album "Badai Pasti Berlalu" ini, acara konser nanti adalah murni sebuah penghormatan untuk dirinya, bukan eksploitasi ataupun ajang kampanye.


"Malam konser nanti itu adalah malam kasih sayang, waktunya juga pas pada hari Valentine. Sedangkan orang-orang itu (orang-orang partai politik) adalah orang-orang yang kurang kasih sayang," katanya seraya tertawa.


Konser "40 Tahun Erros Djarot Berkarya" akan diiringi oleh Erwin Gutawa Orchestra dan dimeriahkan oleh Glenn Fredly, Iwan Fals, Marcel Siahaan, Bunga Citra Lestari dan lainnya. Konser tersebut akan diselenggarakan pada 14 Februari di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.


6:23 PM | 0 comments | Read More

Melanie Putria Semakin Serius Berlari

Written By Luthfie fadhillah on Thursday, January 9, 2014 | 6:58 PM


Jakarta - Banyak yang tidak mengenali sosok Melanie Putria (Putri Indonesia 2002) yang semakin kurus namun atletis dengan kulit yang gelap dan rambut yang dipotong sangat pendek.


Hal itu diakuinya karena memang dia sendiri menyadari perubahan fisiknya ini akan menimbulkan banyak pertanyaan.


"Mamaku sudah mulai mengeluh, tapi untungnya suami enggak masalah," katanya seraya tertawa pada jumpa pers The Color Run di @america, Jakarta, Kamis (9/1).


Perubahan fisik itu dia dapat dari kegemarannya berlari yang semakin hari semakin serius. Bahkan bulan depan, Melanie sudah siap mengikuti ajang Tokyo Marathon sejauh 42 km di Jepang.


"Awalnya aku sebel banget kalau disuruh lari. Yang ada di kepala waktu denger lari itu adalah panas, berkeringat dan capek. Tapi, setelah dijalanin sama teman-teman di komunitas Indo Runner dan Senayan Runner jadi lebih semangat dan seru," lanjutnya.


Melanie mengaku kali pertama memulai kegiatan larinya setelah melahirkan anak pertamanya, Sheemar Rahman Purwadiredja, pada 2011. Dia merasa tubuhnya gemuk dan memutuskan untuk olahraga.


Namun saat ke gym, Melanie justru merasa terintimidasi dengan tubuh teman-temannya yang bagus. Dan akhirnya dia tertarik ajakan temannya di Indo Runner untuk melakukan olahraga lari secara rutin di luar ruangan.


"Akhirnya saya benar-benar ketagihan. Hampir setiap pagi saya lari pada pukul 6. Saya merasa lebih sehat, bahagia dan tentunya lebih percaya diri saat beraktifitas sehari-hari," imbuhnya.


Selain penting untuk dirinya, Melanie juga merasa olahraga sangat penting untuk buah hatinya. Sejak Sheemar masih 6 bulan, melanie sudah mengajaknya ke gym untuk mengikuti kelas olahraga khusus bayi.


"Aku juga suka ikut sertakan dia ke kelas baby yoga, main sepak bola dan lainnya," jelasnya


Melanie dan Angga (suami) berharap Sheemar bisa memiliki bakat khusus di aktifitas fisik. "Siapa tahu aktifitas fisik itu bisa membawa prestasi di masa mendatang," imbuh Melanie.


6:58 PM | 0 comments | Read More

Dewi Perssik Mengaku Pernah Diajak Nikah Siri Oleh Farhat Abbas


Jakarta - Sebuah pengakuan mengejutkan kembali diungkapkan pedangdut Dewi Perssik. Depe, panggilan akrab Dewi Perssik, mengaku pernah diajak menikah siri oleh pengacara Farhat Abbas. Pengakuan itu dilakukan Depe karena ia merasa kesal dengan komentar-komentar pedas dari suami Nia Daniaty itu.


"Dari dulu diajak nikah siri sama Farhat Abbas, tapi saya nggak mau," ungkap Depe saat ditemui di studio Guet, Perdatam, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (8/1) malam.


Lebih dalam wanita asal Jember, Jawa Timur itu menjelaskan bahwa sejak lama memang Farhat mengagumi dirinya, makanya pria yang berprofesi sebagai pengacara itu mengajaknya menikah siri.


"Saya pikir dia ngefans sama saya. Saya dibilang kayak setan, berarti dia ngefans sama film horor saya, karena terhantui Dewi Perssik terus, kayak setan," terangnya.


Depe memang merasa kesal akibat sindiran Farhat yang sering dilakukannya melalui media sosial.


"Saya kesal dengan komentar-komentar dia. Saya akan sopan dengan orang yang sopan. Saya akan baik pada orang yang baik. Kalau dia jahat, saya nggak akan balas dengan kejahatan. Kalau begini caranya dia bisa ngomong seenak dirinya sendiri ya mau gimana lagi. Biar dia sadar bahwa dia memang sakit," tutur Depe geram


6:23 PM | 0 comments | Read More

Diputar Ulang, Adipati Dolken Ajak Masyarakat Saksikan "Sang Kiai"

Written By Luthfie fadhillah on Wednesday, January 8, 2014 | 6:58 PM


Jakarta - Setelah terpilih menjadi film terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2013, film "Sang Kiai" berhak mendapatkan kesempatan untuk ditayangkan kembali di bioskop-bioskop di Indonesia, pada 9 Januari 2014 mendatang.


Aktor Adipati Dolken, yang berhasil meraih Piala Citra untuk kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik FFI 2013 lewat perannya dalam film tersebut menyatakan, film itu pantas diputar ulang kembali agar masyarakat yang belum sempat nonton bisa melihat kembali tentang kisah perjuangan dan keteladanan KH Hasyim Asy'ari


"Sebagai salah satu pemain film yang berperan sebagai Harun, santri KH Hasyim Asy'ari, saya menilai film ini mensyiarkan soal pentingnya menjaga nasionalisme. Pastinya saya merasa senang kalau film ini diputar lagi. Dengan jadi film yang terbaik, film ini dapat kesempatan istimewa bisa diputar lagi," katanya ketika di Jakarta, Selasa (7/1).


Film hasil karya sutradara Rako Prijanto dibintangi oleh Ikranagara, Cristine Hakim, Adipati Dolken dan Agus Kuncoro tersebut, juga meraih tiga penghargaan dalam kategori lain yakni sutradara terbaik (Rako Prijanto), peran pendukung pria terbaik (Adipati Dolken), dan penata suara terbaik (Khikmawan Santosa, M Ikhsan, Yusuf A Pattawari).


Walaupun akan diputar ulang, Adipati belum mengetahui kapan kira-kira jangka waktu film tersebut dapat bertahan di pasaran. Semua akan dilihat dulu dari banyaknya minat penonton yang menyaksikan film tersebut.


"Makanya saya menghimbau bagi yang belum nonton, ataupun masih ingin nonton lagi sebagai film terbaik 2013, ya besok Kamis adalah jawabannya. Ditonton ya film Sang Kiai. Dijamin gak akan nyesel," ajaknya.


Dengan adanya film ini, insan perfilman Indonesia turut mengingatkan kembali tentang sejarah. Saat diputar kembali, ia berharap film ini bisa menjadi sarana untuk generasi muda sekarang lebih mengenal lagi sosok-sosok pahlawan yang ada di Indonesia.


"Generasi kita lebih mengenal pahlawan internasional daripada kenal pahlawan kita sendiri, karena itu kita butuh mengenalkannya lagi. Banggalah dengan Tanah Air sendiri," tegasnya.



6:58 PM | 0 comments | Read More

Diputar Ulang, Adipati Dolken Ajak Masyarakat Saksikan "Sang Kiai"


Jakarta - Setelah terpilih menjadi film terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2013, film "Sang Kiai" berhak mendapatkan kesempatan untuk ditayangkan kembali di bioskop-bioskop di Indonesia, pada 9 Januari 2014 mendatang.


Aktor Adipati Dolken, yang berhasil meraih Piala Citra untuk kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik FFI 2013 lewat perannya dalam film tersebut menyatakan, film itu pantas diputar ulang kembali agar masyarakat yang belum sempat nonton bisa melihat kembali tentang kisah perjuangan dan keteladanan KH Hasyim Asy'ari


"Sebagai salah satu pemain film yang berperan sebagai Harun, santri KH Hasyim Asy'ari, saya menilai film ini mensyiarkan soal pentingnya menjaga nasionalisme. Pastinya saya merasa senang kalau film ini diputar lagi. Dengan jadi film yang terbaik, film ini dapat kesempatan istimewa bisa diputar lagi," katanya ketika di Jakarta, Selasa (7/1).


Film hasil karya sutradara Rako Prijanto dibintangi oleh Ikranagara, Cristine Hakim, Adipati Dolken dan Agus Kuncoro tersebut, juga meraih tiga penghargaan dalam kategori lain yakni sutradara terbaik (Rako Prijanto), peran pendukung pria terbaik (Adipati Dolken), dan penata suara terbaik (Khikmawan Santosa, M Ikhsan, Yusuf A Pattawari).


Walaupun akan diputar ulang, Adipati belum mengetahui kapan kira-kira jangka waktu film tersebut dapat bertahan di pasaran. Semua akan dilihat dulu dari banyaknya minat penonton yang menyaksikan film tersebut.


"Makanya saya menghimbau bagi yang belum nonton, ataupun masih ingin nonton lagi sebagai film terbaik 2013, ya besok Kamis adalah jawabannya. Ditonton ya film Sang Kiai. Dijamin gak akan nyesel," ajaknya.


Dengan adanya film ini, insan perfilman Indonesia turut mengingatkan kembali tentang sejarah. Saat diputar kembali, ia berharap film ini bisa menjadi sarana untuk generasi muda sekarang lebih mengenal lagi sosok-sosok pahlawan yang ada di Indonesia.


"Generasi kita lebih mengenal pahlawan internasional daripada kenal pahlawan kita sendiri, karena itu kita butuh mengenalkannya lagi. Banggalah dengan Tanah Air sendiri," tegasnya.



6:23 PM | 0 comments | Read More

Dikabarkan Akan Bercerai, Ini Jawaban Christy Jusung

Written By Luthfie fadhillah on Tuesday, January 7, 2014 | 6:58 PM


Jakarta - Kabar keretakan rumah tangga pasangan selebriti Christy Jusung dan suaminya Jay Alatas ditanggapi santai oleh mantan istri Hengki Kurniawan itu. Hal itu diungkapkannya saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (6/1).


"Rumah tangga bagian mana ya yang retak? Kalaupun ada yang minta ditanggapi, bagian mana yang harus ditanggapi? Hubungan rumah tangga kita masih baik-baik saja sampai sekarang. Mas Jay pasti tahulah isu ini, karena memang kerja di lingkungan yang sama dan tanggapannya hanya senyum saja," ungkap Christy Jusung.


Christy juga menyangkal isu keretakan rumah tangganya akibat tidak akurnya hubungan ibu dan anak tirinya.


"Kata siapa saya bermasalah (dengan anak-anak Jay)? Kita biasa-biasa saja, kok. Kita masih sering ketemu kalau pas memang ada waktu," lanjut ibunda Bintang itu.


Dijelaskan pula oleh Christy, keluarga besar mereka tetap menganggap santai isu yang beredar dan menyerahkan semuanya kepada Christy dan Jay yang menjalani rumah tangga.


"Keluarga sendiri menyikapi santai pemberitaan miring ini. Mereka menyerahkan semuanya pada saya dan Mas Jay, karena kita sudah dewasa," tuturnya.


6:58 PM | 0 comments | Read More

Dikabarkan Akan Bercerai, Ini Jawaban Christy Jusung


Jakarta - Kabar keretakan rumah tangga pasangan selebriti Christy Jusung dan suaminya Jay Alatas ditanggapi santai oleh mantan istri Hengki Kurniawan itu. Hal itu diungkapkannya saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (6/1).


"Rumah tangga bagian mana ya yang retak? Kalaupun ada yang minta ditanggapi, bagian mana yang harus ditanggapi? Hubungan rumah tangga kita masih baik-baik saja sampai sekarang. Mas Jay pasti tahulah isu ini, karena memang kerja di lingkungan yang sama dan tanggapannya hanya senyum saja," ungkap Christy Jusung.


Christy juga menyangkal isu keretakan rumah tangganya akibat tidak akurnya hubungan ibu dan anak tirinya.


"Kata siapa saya bermasalah (dengan anak-anak Jay)? Kita biasa-biasa saja, kok. Kita masih sering ketemu kalau pas memang ada waktu," lanjut ibunda Bintang itu.


Dijelaskan pula oleh Christy, keluarga besar mereka tetap menganggap santai isu yang beredar dan menyerahkan semuanya kepada Christy dan Jay yang menjalani rumah tangga.


"Keluarga sendiri menyikapi santai pemberitaan miring ini. Mereka menyerahkan semuanya pada saya dan Mas Jay, karena kita sudah dewasa," tuturnya.


6:23 PM | 0 comments | Read More

KPI Berikan Teguran Tertulis untuk Program "Yuk Keep Smile"

Written By Luthfie fadhillah on Monday, January 6, 2014 | 6:58 PM


Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah memberikan teguran tertulis kepada "Trans TV" terkait program "Yuk Keep Smile" atau YKS yang dinilai telah melakukan pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI 2012.


Sujarwanto Rahmat selaku Komisioner bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Pusat mengatakan, teguran tertulis tersebut diberikan berdasarkan kewenangan menurut Undang-Undang (UU) 32/2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran), pengaduan masyarakat, pemantauan, dan hasil analisis yang dilakukan KPI.


"Program YKS di "Trans TV" telah pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran sehingga kita berikan teguran tertulis yang pertama," kata Sujarwanto Rahmat kepada Beritasatu.com di Jakarta, Senin (6/1).


Dalam isi surat teguran tertanggal 3 Januari 2014 tersebut, disebutkan bahwa program YKS telah melakukan pelanggaran P3 dan SPS pada 9 Desember 2013, yaitu menampilkan gerakan tubuh atau tarian yang mengandung unsur erotis pada lagu "Oplosan", penggunaan pakaian yang minim sehingga mengeksploitasi atau menampilkan bagian-bagian tubuh yang tidak pantas dipertontonkan seperti paha dan/atau bokong, serta pengambilan gambar secara medium shot dan low angle shot sehingga menampilkan bagian bawah tubuh si penari.


Jenis pelanggaran ini menurut KPI dikategorikan sebagai pelanggaran atas penghormatan terhadap nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan, perlindungan anak dan remaja, pelarangan program yang mengeksploitasi bagian tubuh dan menampilkan gerakan erotis, penggolongan program siaran, dan ketentuan siaran langsung.


KPI Pusat juga kembali menemukan adanya pelanggaran pada 20 Desember 2013, karena adanya goyangan Sazkia Gotik yang erotis dan mengeksploitasi atau menonjolkan bagian tubuh yang tidak pantas ditampilkan.


Tayangan tersebut menurut KPI Pusat telah melanggar P3 Pasal 9, Pasal 14, Pasal 16, Pasal 21 Ayat 1, Pasal 47 Ayat 1 dan 2, dan SPS Pasal 9, Pasal 15 Ayat 1, Pasal 18 huruf h dan i, Pasal 37 Ayat 1, 2, 4 huruf a dan f.


"Saat ini memang baru teguran pertama. Kalau masih melanggar, akan kami berikan teguran kedua. Namun apabila masih melanggar lagi, sanksi yang diberikan berupa penghentian program sementara setelah sebelumnya kita berikan kesempatan untuk melakukan klarifikasi," terang Sujarwanto.


Tentang adanya anggapan bahwa KPI kurang tegas dalam memberikan sanksi terhadap tayangan yang dianggap masyarakat tidak bermoral, Sujarwanto punya penjelasannya.


"Bukan soal memberi teguran atau tidak, karena KPI kan berpegang pada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran. Kalau tidak ada yang dilanggar dalam undang-undang tersebut, tentunya kami tidak bisa memberikan teguran atau pun sanksi," jelas dia.


Apalagi menurut Sujarwanto, aturan-aturan yang dibuat KPI memang belum sampai menjangkau pada kualitas atau mutu program televisi. "Misalnya ada acara lawakan yang dianggap masyarakat tidak bermutu, kalau acara ini tidak melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran, ya tidak bisa kita tegur atau kita berikan sanksi. Karena memang undang-undang kita belum sampai bicara pada kualitas dan mutu program," tegas dia.


Desakan agar tayangan YKS dihentikan memang semakin kuat pasca munculnya petisi yang dibuat Rifqi Alfian di situs www.change.org.


Hingga Senin (6/1) siang, petisi online tersebut sudah ditandatangani lebih dari 31.000 orang sebagai bentuk dukungan mereka agar tayangan YKS dihentikan.


6:58 PM | 0 comments | Read More

KPI Berikan Teguran Tertulis untuk Program "Yuk Keep Smile"


Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah memberikan teguran tertulis kepada "Trans TV" terkait program "Yuk Keep Smile" atau YKS yang dinilai telah melakukan pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI 2012.


Sujarwanto Rahmat selaku Komisioner bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Pusat mengatakan, teguran tertulis tersebut diberikan berdasarkan kewenangan menurut Undang-Undang (UU) 32/2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran), pengaduan masyarakat, pemantauan, dan hasil analisis yang dilakukan KPI.


"Program YKS di "Trans TV" telah pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran sehingga kita berikan teguran tertulis yang pertama," kata Sujarwanto Rahmat kepada Beritasatu.com di Jakarta, Senin (6/1).


Dalam isi surat teguran tertanggal 3 Januari 2014 tersebut, disebutkan bahwa program YKS telah melakukan pelanggaran P3 dan SPS pada 9 Desember 2013, yaitu menampilkan gerakan tubuh atau tarian yang mengandung unsur erotis pada lagu "Oplosan", penggunaan pakaian yang minim sehingga mengeksploitasi atau menampilkan bagian-bagian tubuh yang tidak pantas dipertontonkan seperti paha dan/atau bokong, serta pengambilan gambar secara medium shot dan low angle shot sehingga menampilkan bagian bawah tubuh si penari.


Jenis pelanggaran ini menurut KPI dikategorikan sebagai pelanggaran atas penghormatan terhadap nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan, perlindungan anak dan remaja, pelarangan program yang mengeksploitasi bagian tubuh dan menampilkan gerakan erotis, penggolongan program siaran, dan ketentuan siaran langsung.


KPI Pusat juga kembali menemukan adanya pelanggaran pada 20 Desember 2013, karena adanya goyangan Sazkia Gotik yang erotis dan mengeksploitasi atau menonjolkan bagian tubuh yang tidak pantas ditampilkan.


Tayangan tersebut menurut KPI Pusat telah melanggar P3 Pasal 9, Pasal 14, Pasal 16, Pasal 21 Ayat 1, Pasal 47 Ayat 1 dan 2, dan SPS Pasal 9, Pasal 15 Ayat 1, Pasal 18 huruf h dan i, Pasal 37 Ayat 1, 2, 4 huruf a dan f.


"Saat ini memang baru teguran pertama. Kalau masih melanggar, akan kami berikan teguran kedua. Namun apabila masih melanggar lagi, sanksi yang diberikan berupa penghentian program sementara setelah sebelumnya kita berikan kesempatan untuk melakukan klarifikasi," terang Sujarwanto.


Tentang adanya anggapan bahwa KPI kurang tegas dalam memberikan sanksi terhadap tayangan yang dianggap masyarakat tidak bermoral, Sujarwanto punya penjelasannya.


"Bukan soal memberi teguran atau tidak, karena KPI kan berpegang pada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran. Kalau tidak ada yang dilanggar dalam undang-undang tersebut, tentunya kami tidak bisa memberikan teguran atau pun sanksi," jelas dia.


Apalagi menurut Sujarwanto, aturan-aturan yang dibuat KPI memang belum sampai menjangkau pada kualitas atau mutu program televisi. "Misalnya ada acara lawakan yang dianggap masyarakat tidak bermutu, kalau acara ini tidak melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran, ya tidak bisa kita tegur atau kita berikan sanksi. Karena memang undang-undang kita belum sampai bicara pada kualitas dan mutu program," tegas dia.


Desakan agar tayangan YKS dihentikan memang semakin kuat pasca munculnya petisi yang dibuat Rifqi Alfian di situs www.change.org.


Hingga Senin (6/1) siang, petisi online tersebut sudah ditandatangani lebih dari 31.000 orang sebagai bentuk dukungan mereka agar tayangan YKS dihentikan.


6:23 PM | 0 comments | Read More

Dalang Wayang Suket Slamet Gundono Berpulang

Written By Luthfie fadhillah on Sunday, January 5, 2014 | 6:58 PM


Solo - Dalang kondang wayang suket Slamet Gundono meninggal dunia pada hari Minggu (5/1) pukul 08.45 WIB di Rumah Sakit Islam Yarsis Solo, dan jenazahnya akan dimakamkan di tanah kelahirannya di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (6/1).


Sebelum dibawa ke Slawi, jenazah dalang kelahiran 19 Juni 1966 itu akan lebih dulu disemayamkan di pendapa Taman Budaya Jawa Tengah di Kentingan Solo untuk diberikan penghormatan terakhir oleh para seniman dan budayawan dari Solo dan Yogyakarta.


Setelah selesai diberikan penghormatan dan tata cara adat jenazah Slamet Gundono yang juga terkenal sebagai dalang sintren itu pada pukul 17.00 WIB dengan kendaraan darat diberangkatkan menuju Slawi.


Seniman dan budayawan Bambang Murtiyoso mengatakan dengan meninggalnya Slamet Gundono, ia merasa kehilangan, karena almarhum mempunyai potensi yang luar biasa.


"Slamet Gundono itu memang dalang serba bisa dan mempunyai kreativitas yang luar bisa dan suaranya juga bagus," kata dosen almarhum ketika masih kuliah di Jurusan Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo itu.


Ia mengatakan Slamet Gundono ketika kuliah memang sudah menonjol dibandingkan dengan mahasiswa lainnya, utamanya pada suaranya yang mengekspresikan nada rendah sampai tinggi.


Almarhum Slamet Gundono juga punya latar belakang teater, sehingga dalam memeragakan wayang juga bisa mengekpresikan wayang terbuat dari barang mati bisa seperti hidup. "Ini kelebihannya yang tidak semua dalang memilikinya," imbuhnya.


Pengamat budaya MT Arifin mengatakan almarhum selain menjadi dalang wayang suket juga merupakan dalang sintren yang merupakan keturunan dari kakeknya yang dulu juga merupakan dalang sintren.


"Tidak semua orang bisa melakukan dalang sintren dan almarhum Slamet Gundono merupakan tokoh di daerahnya yang sekaligus merupakan dalang sintren yang terakhir saat ini. Untuk itu wajar kalau warga daerahnya menghendaki jenazah alamarhum untuk dimakamkan di tempat kelahirannya, karena budaya sintren di sana masih kuat," kata dia.


Ia mengatakan Slamet Gundono banyak membuat kejutan dalam seni pedalangan, yakni sempat membuat kejutan pada pentas Greget Dalang di Solo beberapa tahun lalu dalang ikut menari di atas panggung.


"Seketika itu almarhum Slamet Gundono mendapat protes karena dalang yang tampil dan ikut menari di atas panggung melanggar pakem (aturan) yang ada dan untuk jalan tengahnya sekarang ini mengundang pelawak-pelawak yang menari di panggung," katanya.


Ki Mantep Sudarsono yang terkenal dengan sebutan dalang Oye juga mengakui, almarhum merupakan dalang serbabisa. "Slamet Gundono itu tidak hanya bisa mendalang dengan media wayang suket, tetapi dengan gaya lainnya juga mahir apalagi dengan gaya tradisional juga tidak kalah dengan dalang-dalang senior lainnya," katanya.


Butet Kertanegara yang membacakan biografi singkat Gundono sebelum jenazah diberangkatkan mengatakan, almarhum lulus dari ISI Surakarta tahun 1999, dengan karya-karya seninya di antaranya Wayang Suket, Wayang Lindur, Wayang Air dan bahkan dalam pentas yang sempat menjadi gempar oleh para penonton ketika membawa wayang dengan cerita "Pandawa Lima Gugur".


Almarhum dalam membawakan cerita ini yang mematikan semua Pandawa Lima mendapat protes keras dari komunitas wayang kulit. "Ya, ini kelebihan almarhum seperti ini," kata Butet sambil menambahkan bahwa dalam menggeluti karya-karya seni tradisional ini Slamet Gundono juga mendapat penghargaan dari Pemerintah Belanda dan Kementerian Pendidikan Nasional.


Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Yuning Rejeki dan dua anak, yaitu Nandung Albert Slamet Saputra (9) dan Bening Putriaji (3,5) yang tinggal di rumahnya di Mojosongo, Solo.


6:58 PM | 0 comments | Read More

Dalang Wayang Suket Slamet Gundono Berpulang


Solo - Dalang kondang wayang suket Slamet Gundono meninggal dunia pada hari Minggu (5/1) pukul 08.45 WIB di Rumah Sakit Islam Yarsis Solo, dan jenazahnya akan dimakamkan di tanah kelahirannya di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (6/1).


Sebelum dibawa ke Slawi, jenazah dalang kelahiran 19 Juni 1966 itu akan lebih dulu disemayamkan di pendapa Taman Budaya Jawa Tengah di Kentingan Solo untuk diberikan penghormatan terakhir oleh para seniman dan budayawan dari Solo dan Yogyakarta.


Setelah selesai diberikan penghormatan dan tata cara adat jenazah Slamet Gundono yang juga terkenal sebagai dalang sintren itu pada pukul 17.00 WIB dengan kendaraan darat diberangkatkan menuju Slawi.


Seniman dan budayawan Bambang Murtiyoso mengatakan dengan meninggalnya Slamet Gundono, ia merasa kehilangan, karena almarhum mempunyai potensi yang luar biasa.


"Slamet Gundono itu memang dalang serba bisa dan mempunyai kreativitas yang luar bisa dan suaranya juga bagus," kata dosen almarhum ketika masih kuliah di Jurusan Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo itu.


Ia mengatakan Slamet Gundono ketika kuliah memang sudah menonjol dibandingkan dengan mahasiswa lainnya, utamanya pada suaranya yang mengekspresikan nada rendah sampai tinggi.


Almarhum Slamet Gundono juga punya latar belakang teater, sehingga dalam memeragakan wayang juga bisa mengekpresikan wayang terbuat dari barang mati bisa seperti hidup. "Ini kelebihannya yang tidak semua dalang memilikinya," imbuhnya.


Pengamat budaya MT Arifin mengatakan almarhum selain menjadi dalang wayang suket juga merupakan dalang sintren yang merupakan keturunan dari kakeknya yang dulu juga merupakan dalang sintren.


"Tidak semua orang bisa melakukan dalang sintren dan almarhum Slamet Gundono merupakan tokoh di daerahnya yang sekaligus merupakan dalang sintren yang terakhir saat ini. Untuk itu wajar kalau warga daerahnya menghendaki jenazah alamarhum untuk dimakamkan di tempat kelahirannya, karena budaya sintren di sana masih kuat," kata dia.


Ia mengatakan Slamet Gundono banyak membuat kejutan dalam seni pedalangan, yakni sempat membuat kejutan pada pentas Greget Dalang di Solo beberapa tahun lalu dalang ikut menari di atas panggung.


"Seketika itu almarhum Slamet Gundono mendapat protes karena dalang yang tampil dan ikut menari di atas panggung melanggar pakem (aturan) yang ada dan untuk jalan tengahnya sekarang ini mengundang pelawak-pelawak yang menari di panggung," katanya.


Ki Mantep Sudarsono yang terkenal dengan sebutan dalang Oye juga mengakui, almarhum merupakan dalang serbabisa. "Slamet Gundono itu tidak hanya bisa mendalang dengan media wayang suket, tetapi dengan gaya lainnya juga mahir apalagi dengan gaya tradisional juga tidak kalah dengan dalang-dalang senior lainnya," katanya.


Butet Kertanegara yang membacakan biografi singkat Gundono sebelum jenazah diberangkatkan mengatakan, almarhum lulus dari ISI Surakarta tahun 1999, dengan karya-karya seninya di antaranya Wayang Suket, Wayang Lindur, Wayang Air dan bahkan dalam pentas yang sempat menjadi gempar oleh para penonton ketika membawa wayang dengan cerita "Pandawa Lima Gugur".


Almarhum dalam membawakan cerita ini yang mematikan semua Pandawa Lima mendapat protes keras dari komunitas wayang kulit. "Ya, ini kelebihan almarhum seperti ini," kata Butet sambil menambahkan bahwa dalam menggeluti karya-karya seni tradisional ini Slamet Gundono juga mendapat penghargaan dari Pemerintah Belanda dan Kementerian Pendidikan Nasional.


Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Yuning Rejeki dan dua anak, yaitu Nandung Albert Slamet Saputra (9) dan Bening Putriaji (3,5) yang tinggal di rumahnya di Mojosongo, Solo.


6:23 PM | 0 comments | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger