Connor Jessup (sumber: AXN)
“Saya masih muda dan tak akan berhenti belajar.” Meski masih berusia muda, namun Connor Jessup bukanlah tipikal kebanyakan para remaja. Di usianya yang masih 18 tahun, ia telah mencoba berbagai profesi di bidang seni, mulai dari aktor, penulis, sutradara, produser, dan editor.
Aktor asal Kanada itu kemudian mendapatkan kesempatan emas dengan ikut bermain dalam sebuah serial fiksi ilmiah Falling Skies yang akan ditayangkan di saluran televisi berbayar, AXN, mulai 14 November, setiap Rabu, pukul 21.00 WIB.
Sejak tahun 2009, Connor sudah ditawarkan untuk berakting dalam film besutan sutradara kelas dunia, Steven Spielberg.
Saat pertama kali naskah diterima Connor, ia belum melihat judulnya. Hanya tertulis Unititled Steven Spielberg, Alien Invation Pilot.
"Pertama kali yang saya lihat adalah nama Spielberg. Saya tidak percaya jika ditawarkan bermain di film tersebut. Akhirnya aku antusias ikut audisi. Sangat luar biasa, apalagi ada Noah Wyle, Will Patton dan sejumlah aktor berbakat lainnya," ujar Connor.
Untuk mempersiapkan perannya ini (sebagai Ben, anak yang sempat diculik alien), ia pun melahap buku-buku tentang sejarah revolusi Amerika dan belajar tentang karakter orang yang trauma pasca perang dan penculikan. Karena kebagian banyak adegan aksi, Connor dituntut untuk membentuk tubuhnya lebih kekar dan atletis.
“Selama tiga minggu saya menghabiskan waktu latihan fisik serta makan banyak protein hingga membuat saya eneg. Saya juga belajar memakai senjata, berkelahi, motocycling dan melompat dari ketinggian ," ujar Connor.
Itulah bukti keseriusan artis yang lahir pada 23 Juni 1994 ini, dibidang akting yang mulai ditekuni sejak berusia 11 tahun. Pertama kali mendapat peran utama tahun 2009 dalam serial anak berjudul The Saddle Club. Dari uang hasil kerja kerasnya itu, ia mulai memproduksi film pendek I Don't Hurt Anymore dimana ia juga menulis dan menyutradari. Ia lalu menjadi produser eksekutif dan asisten kameramen dalam film Amy George yang secara membanggakan ditampilkan di Toronto International Film Festival 2011 serta beberapa festival lainnya.
Connor beruntung menjadi salah satu aktor muda Kanada yang bisa bermain dalam film Hollywood. Bukan tak mungkin ia akan menyusul ketenaran Patrick J. Adams (Suits), Laura Vandervoort (Smallville), Shenae Grimes (90210), Brooke D'Orsay (Royal Pains), Katheryn Winnick (Bones), Molly Parker (Deadwood, Swingtown) serta Callum Ketih Rennie (Battlestar Galactica, The Killing). Namun, tak seperti artis muda kebanyakan, ditengah kesibukan syutingnya, ia tetap mengutamakan pendidikan. Lokasi syuting di Vancouver memungkinkannya pergi ke sekolah setiap hari.
Connor yang tak pernah lupa membawa buku pelajaran kemanapun, tetap mendatangkan guru ke lokasi.
“Saya masih muda dan tak akan berhenti belajar,” beber aktor yang tahun ini baru menyelesaikan syuting film indie Kanada, Blackbird. Walau demikian ia mengaku kesulitan untuk mengatur waktu karena harus syuting selama 16 jam sehari.
“Saya pasti mengejar pelajaran yang tertinggal setelah syuting berakhir," ungkap penyuka mata pelajaran ilmu sosial dan hukum yang tahun ini berhasil lulus SMU.